Baca Juga: BNPB: Keberadaan Ekosistem Garis Pantai Sangat Penting untuk Mitigasi Bencana Tsunami di Selatan Jawa
Pada kesempatan tersebut Presiden juga menyampaikan pengelolaan laut yang berkelanjutan akan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan berharap agar aspek keberlanjutan dijalankan seiring dengan aspek pembangunan terutama untuk kesejahteraan masyarakat kecil.
“Kerja sama dan kolaborasi menjadi hal yang sangat penting. Kita memerlukan kemitraan para pihak, kita membutuhkan kemitraan global, kita perlu kepemimpinan global kolektif,” tegas Presiden.
Baca Juga: Gudang Pabrik Teh Dandang Ludes Terbakar
Lebih lanjut Presiden memintaOcean Panel menjadi motor penggerak revolusi mental global untuk menjaga laut.
“Peluncuran dokumen transformations adalah sebuah awal yang baik sebagai panduan bersama dalam memanfaatkan laut. Laut adalah masa depan kita. Mari bekerjasama mencapai pembangunan ekonomi laut berkelanjutan. A Vision for Protection, Production and Prosperty,” ajak Presiden.
Selain Presiden Jokowi, 13 Kepala Negara lainnya yaitu Australia, Kanada, Chili, Fiji, Ghana, Jamaika, Jepang, Kenya, Meksiko, Namibia, Norwegia, Palau, dan Portugal juga telah meluncurkan dokumen transformasi dan berkomitmen mengelola secara berkelanjutan hampir 30 juta kilometer persegi perairan nasionalnya di tahun 2025. ****