KABAR TEGAL - Berikut penjelasan khutbah Jumat menjelang momen hari raya Idul Adha 2023 atau lebaran haji singkat dan bermakna.
Inilah informasi teks khutbah Jumat tentang Menggapai Hari Raya Individual bisa digunakan sebagai referensi.
Mengingat semakin dekat dengan hari raya Idul Adha, tema Menggapai Hari Raya Individual sangat cocok dengan moment tersebut.
Sementara itu pemerintah menetapkan Idul Adha 1444 H/ 2023 jatuh pada 29 Juni 2023 sedangkan pada 28 Juni 2023 adalah keputusan dari Muhammadiyah.
Baca Juga: Jadwal Puasa Sebelum Idul Adha 2023, ini Bacaan Niat Puasa dan Arti dalam Bahasa Indonesia
Nah seperti apa pemaparannya? Berikut ini teks Khutbah Jumat yanh dirangkum kabartegal.com dari berbagai sumber;
"Menggapai Hari Raya Individual"
Assalamu ‘alaikum Warahmatullaahi wa barakatuh
إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
Kaum muslimin rahimakumullah.
Marilah kita memanjatkan Puja dan Puji Syukur kehadirat Allah SWT dengan nikmatnya dan hidayahnya kita dapat berkumpul disini menunaikan solat berjamah
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam yang telah menyampaikan Agama yang sempurna kepada umat manusia. Semoga kita termasuk kedalam golongan orang-orang selalu berpegang teguh dengan sunnah Beliau hingga ajal menjemput kita.
Hari Raya itu ada dua bentuk, kolektif dan individual. Hari Raya kolektif itu adalah Idul Fitri dan Idul Adha, sedangkan hari raya individual kata Anas bin Malik, yaitu:
- Setiap hari yang dilalui tanpa dosa
- Hari dimana seseorang meninggal dalam keadaan Husnul khatimah
- Hari ketika seseorang dapat melewati jembatan shiratal Mustaqim, dan kemudian di akhirat amal shaleh nya selamat dari rampasan orang yang pernah dizaliminya saat di dunia dan dia kemudian selamat dari Zabaniyah sang para malaikat penjaga dan penyiksa orang-orang di dalam neraka
- Hari saat seseorang dimasukkan Allah ke dalam surga, dan
- Hari saat seseorang di Surga dapat melihat Allah SWT.
Lima hari raya ini harus digagas sejak seseorang berada di dunia. Dan karena hari raya ini bersifat individual maka pribadi masing-masing lah yang berusaha menggapainya.
Setiap pribadi yang ingin menggapai hari raya ini harus menjadi pribadi mukmin yang sejati. Karena Anas bin Malik ketika menyampaikan gagasan hari raya individual ini memulai dengan kalimat: Lil mukminin khamsatu ayadin (Bagi orang mukmin ada lima hari raya). Kata "mukmin" yang disebutkan Anas bin Malik menjadi syarat bagi seseorang mampu menggapai hari raya tersebut. Dan indikator kemukiman seseorang adalah ketakwaannya kepada Allah. Sementara takwa adalah mengerjakan dengan sungguh-sungguh apa yang Allah perintahkan dan menjauhi segala apa yang Allah larang.
Kaum muslimin rahimakumullah
Demikian khutbah yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat, terutama bagi diri kami dan jama’ah sekalian
Semoga kita tetap didalam golongan hamba2 Allah yg soleh
اَللَّهُـمَّ إِنيِّ أَعوُذُ بِكَ مِنْ عَذاَبِ جَهَنَّمَ،وَمِنْ عَذاَبِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْـنَةِ الْمَحْياَ وَالْمَماَتِ وَمِنْ فِتْـنَةِ الْمَسيِحِ الدَّجاَّلِ
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ
اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Demikian rangkuman teks khutbah Jumat bertajuk Mengapai Hari Raya Individual menjelang Idul Adha cocok diaplikasikan besok, 23 Juni 2023.***