Bacaan Niat Puasa Sunnah Tarwiyah Dan Arafah, Arab, Latin Dan Terjemahannya

17 Juni 2022, 08:15 WIB
Bacaan Niat Puasa Sunnah Tarwiyah Dan Arafah, Arab, Latin Dan Terjemahannya /Pexels/Alena Darmel

KABAR TEGAL - Berikut ini bacaan niat puasa Sunnah Tarwiyah dan Arafah lengkap dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahan dalam Bahasa Indonesia.

Ibadah haji bagi ummat isalam hukumnya wajib bagi yang mampu, mampu dalam hal ini adalah mampu fisik, ekonomi dan keuangannya. Banyak orang yang ingin menjalalankan haji tapi tidak bisa dikarenakan terbentur keadaan ataupun kondisi fisik serta kemampuan finansialnya yang tidak memungkinkan.

Maka ada amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan disaat ummat islam tidak bisa melaksanakan ibadah haji. Adapun amalan tersebut adalah menjalankan ibadah puasa sunnah 2 hari sebelum tanggal 10 Dzulhijjah, yaitu puasa sunnah Tarwiyah dan puasa sunnah Arafah.

Baca Juga: Bahas Rencana Kolaborasi, KADIN Kabupaten Tegal Lakukan Temu Bisnis dengan BUMDesa

Disebutkan dalam sebuah riwayat :

وإنّما سُمِّي يوم التروية بذلك؛ لأنّ إبراهيم -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآله وسَلَّمَ- رأى ليلة الثامن كأنَّ قائلاً يقول له: إنّ الله تعالى يأمرك بذبح ابنك، فلمّا أصبح رؤي؛ أي: افتكر في ذلك من الصباح إلى الرواح؛ أمِنَ الله هذا، أم من الشيطان؟ فمِن ذلك سُمِّي يوم التروية)

“Sungguh Allah SWT memerintahkanmu untuk menyembelih anakmu”, ketika terbangun di pagi hari, beliau berpikir dan merenung, “Apakah mimpi ini dari Allah, atau dari setan?”

Penamaan Tarwiyah berkaitan dengan sejarah Nabi Ibrahim yang diperintahkan Allah SWT untuk mengorbankan anaknya yang sangat di cintai dan di sayangi yaitu Nabi Ismail AS melalui suatu mimpi sebanyak 3 kali.

Baca Juga: 5 Cara Menghindari Rasa Ngantuk Sebelum Meeting Kerja, Mudah dan Dijamin Langsung Fresh!

Mimpi yang pertama terjadi pada saat malam tanggal 8 Dzulhijjah. Pada malam itu Nabi Ibrahim bermimpi seakan-akan ada yang mengatakan untuk menyembelih anaknya. Nabi Ibrahim merasa sangat ragu, apakah itu benar perintah dari Allah sehingga wajib dikerjakan, atau hanya bisikan syaitan belaka.

Ketika terbangun di pagi hari, beliau berpikir dan merenung, "Apakah mimpi ini dari Allah, atau dari setan?" maka, dari renungan inilah Tarwiyah dinamakan.

Setelah mendapatkan mimpi tersebut, Nabi Ibrahim terus merenung. Dia bingung harus mengerjakan perintah tersebut atau tidak. Pasalnya, anak yang diharap-harapkan tiba-tiba saja harus disembelih.

Baca Juga: Indonesia Open 2022: The Minions Kalah, Hanya Tersisa Empat Wakil Tim Merah Putih di Babak Perempat Final

Mimpi yang kedua pada malam sembilan Dzulhijjah, Nabi Ibrahim bermimpi lagi, Nabi Ibrahim pun yakin bahwa itu merupakan perintah Allah. Hari saat Nabi Ibrahim mengetahui ini menjadi alasan kenapa tanggal sembilan Dzulhijjah dinamakan hari Arafah, yang bentuk verbalnya adalah "arafa", yang berarti telah mengetahui atau yakin.

Malam yang  ketiganya, yakni tanggal sepuluh Dzulhijjah, Nabi Ibrahim bermimpi lagi. Persis seperti mimpi dua malam sebelumnya. Yakin bahwa itu adalah perintah Allah, Nabi Ibrahim pun melaksanakannya. Keyakinan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya itu disebut hari Nahr, yang berarti hari penyembelihan.

Puasa sunnah tarwiyah dan Arafah berlangsung pada hari kedelapan dan kesembilan pada bulan Dzulhijah.

Baca Juga: KUNCI JAWABAN Tebak Kata Shopee Tantangan Harian Jumat 17 Juni 2022 dari Huruf UMTRAJE

Niat Puasa Sunnah Tarwiyah Dan Arafah

Adapun bacaan Niat Puasa Tarwiyah dan Arofah  Latin, Arab, dan Artinya sebagai Berikut:

 

1. Bacaan niat puasa Tarwiyah:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta'ālā.

Artinya, "Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah SWT."

 

2. Bacaan niat puasa Arafah:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta'âlâ.

Artinya, "Aku berniat puasa sunah Arafah esok hari karena Allah SWT."

Baca Juga: Bacaan Surat Yasin Lengkap 83 Ayat, Bahasa Arab, Latin Beserta Artinya

Puasa wajib dilakukan pada malam hari. Sedangkan pada puasa sunah, niat bisa dilakukan pada siang hari, termasuk puasa Tarwiyah dan Arafah. Namun sebaiknya niat puasa keduanya dilakukan berbarengan dengan waktu makan sahur atau sebelum terbit fajar.***

Editor: Lazarus Sandya Wella

Tags

Terkini

Terpopuler