Kaspersky Temukan Vaksin COVID-19 yang Dijual Bebas di ‘Darknet’

- 8 Maret 2021, 11:37 WIB
Iilustrasi vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Iilustrasi vaksin Covid-19 AstraZeneca. /Foto: pixabay/HakanGERMAN/

KABAR TEGAL- Peneliti Kaspersky memeriksa 15 pasar berbeda di Darknet dan menemukan iklan untuk tiga merek vaksin Covid-19 yaitu Pfizer/BioNTech, AstraZeneca, dan Moderna, serta terdapat juga penjual yang mengiklankan vaksin Covid-19 yang tidak terverifikasi.

"Anda dapat menemukan apa saja di Darknet, jadi tidak mengherankan jika penjual di sana mencoba memanfaatkan proses vaksinasi yang sedang dilaksanakan hampir di seluruh penjuru dunia. Selama setahun terakhir, ada banyak penipuan yang mengeksploitasi topik Covid-19, dan banyak di antaranya berhasil," ujar pakar keamanan Kaspersky Dmitry Galov dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.

Dijelaskan bahwa mayoritas penjual berasal dari Prancis, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat. Harga per dosis berkisar antara 250 dollar AS hingga 1.200 dollar AS, dengan biaya rata-rata sekitar 500 dollar AS.

Baca Juga: Ducati Monster 2021 Mulai Diproduksi, Begini Spesifikasinya!

Komunikasi dilakukan melalui aplikasi perpesanan terenkripsi seperti Wickr dan Telegram, sementara pembayaran diminta dalam bentuk mata uang kripto, terutama bitcoin.

Mayoritas penjual "bawah tanah" ini sudah melakukan sekitar 100 hingga 500 transaksi, yang menunjukkan bahwa mereka telah menyelesaikan penjualan sedangkan kejelasan barang tersebut masih belum diketahui efektivitasnya.

Dari informasi yang tersedia untuk para ahli Kaspersky, tidak dimungkinkan untuk mengetahui berapa banyak dari iklan tersebut yang merupakan dosis vaksin yang tepat dan berapa banyak iklan yang merupakan penipuan.

Untuk terhindar dari penipuan, ahli Kaspersky mengimbau publik untuk tidak membeli produk, termasuk vaksin di Darknet.

Baca Juga: International Women's Day, Chelsea Islan: Kita Butuh Banyak Perempuan Inspiratif

Jika melihat iklan tentang sesuatu yang berhubungan dengan Covid-19, perhatikan baik-baik URL situs yang dikunjungi. Jika hanya satu huruf yang terlihat tidak pada tempatnya, atau jika .com yang biasa telah diganti dengan .com.tk atau sesuatu yang serupa dengan itu, dapat dicurigai itu adalah phising.

Halaman:

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x