Sebagai eksportir, beberapa tahun ke belakang juga sempat mengalami kendala. Seperti adanya kenaikan ongkos kontainer kapal ke luar negeri, hingga adanya perang Israel-Palestina.
"Tapi alhamdulillah sejak Januari normal kembali. Kalau tahun lalu kapal bersandar dalam dua pekan hanya sekali. Sekarang dua pekan dua kali. Jadi banyak pilihan mana kapal yang cepat dan murah," ungkap Jamal.
Baca Juga: Musrenbang Brebes, Menyongsong Indonesia Emas
Sebelumnya Jamal pernah meraih Penghargaan Upakarti Tahun 1991 dari Presiden Soeharto. Saat itu ia dianggap berprestasi atau berjasa di bidang Industri Kecil dan Menengah.
Jamal juga pernah menerima penghargaan sebagai Eksportir UKM Teladan tahun 2006 dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sebagai asli kelahiran Tegal, ia bermitra dengan lebih dari 200 pelaku UMKM perajin atau pembuat sarung lokal. Usahanya bersama UMKM binaannya terus berkembang. Memiliki karyawan dan mitra binaannya lebih dari 15.000 orang. Dimana produknya tak hanya sarung tenun, namun juga jilbab, selimut, hingga kain kafan telah dijual tak hanya di dalam namun luar negeri.***