Saat ini sudah lebih dari 68 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) sudah berhenti beroperasi akibat penuhnya kilang penampungan CPO. Akibatnya pengusaha PKS tidak bisa menampung tandan buah segar petani yang mengakibatkan banyak petani sawit yang menderita kerugian.
“Desakan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan agar pengusaha PKS membeli TBS petani pada harga Rp. 1.600 per kg, apabila tanpa dibarengi dengan kebijakan flush out, sangat sulit untuk dijalankan. Dengan asumsi bahwa rendemen sebesar 20%, maka harga CPO minimal harus sebesar Rp. 8.000 per kg. Posisi harga CPO saat ini hanya di kisaran Rp 6.000- 7.000 per kilogram, akibatnya menumpuknya stock CPO hingga mencapai sekitar 6,3 juta ton”, papar politisi dari PDI Perjuangan ini.
Baca Juga: Pesan Tjahjo Kumolo ke Harris Turino Bikin Merinding: Saya Ingin Meninggal Dunia Dalam Tugas
Harris melanjutkan bahwa kondisi ini tidak segera ditangani, bukan hanya petani yang menderita, tetapi seluruh industri sawit Indonesia akan runtuh. Padahal Indonesia adalah pemasok lebih dari 50% sawit dunia.
Harris memperkirakan bahwa apabila dilakukan respon yang cepat dan tepat dari Pemerintah maka kondisi ini akan kembali normal dalam waktu 2 bulan. Memperbaiki rusaknya rantai pasok, termasuk memastikan ketersediaan alat angkut, membutuhkan waktu yang cukup lama.***