Kepada awak media, Ratikno membantah jika aksi damai warga yang dilakukan hari ini dikaitkan dengan urusan politik.
“Desa Kreman ini terisolasi, kami sangat sayangkan ada intimidasi dari beberapa orang bahwa seolah-olah ini dipolitisasi. Ini gerakan asli murni dari masyarakat Warureja, kami tetap bergerak untuk meyakinkan kepada pemerintah bahwa gerakan ini murni,” tegas Ratikno.
Baca Juga: Mahasiswa Kota Tegal Gelar Aksi Unjuk Rasa, Protes Jalan Rusak yang Memakan Korban
Terpisah, Kepala DPUPR Hery Suhartono yang datang menemui massa aksi menjelaskan bahwa apa yang menjadi tuntutan warga tersebut sebenarnya telah dialokasikan anggarannya sebesar Rp 1 miliar.
“Kita usulkan di 2023, sudah di plot anggaran sebesar Rp 1 miliar. Tapi kondisi di lapangan memang membutuhkan lebih dari itu, maka kebetulan aliansi datang, dan surat kami buat untuk minta tambahan setidaknya Rp 5 miliar lagi supaya jalan itu dicor seluruhnya,” pungkas Hery.***