Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Eksekutif Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar), Samhadi.
“Tingginya biaya produksi membuat beberapa peternak ayam terpaksa mengurangi populasi ayamnya, sehingga supply telur ke pasar berkurang sekitar 20 persen,” kata Samhadi.
Samadhi juga mengatakan bahwa mahalnya harga pakan merupakan imbas dari konflik Rusia dan Ukraina yang saat ini masih bergejolak.
Bahan utama pakan ternak adalah produk turunan gandum yang harus diimpor dari negara - negara Eropa, maka dari itu sangat kuat pengaruhnya dengan harga pakan ternak khususnya ayam petelur. ***