BUMDesa Maju Jaya mematok harga sebesar Rp 55,- untuk setiap liter air yang dikonsumsi warga. Petugas BUMDesa akan melakukan pencatatan setiap satu minggu sekali sesuai konsumsi dan pemakaian.
"Petugas keliling untuk mencatat pemakaian, dan sekaligus menagih pembayaran air sesuai angka yang tertera di water meter. Kami tak menunggu sampai satu bulan pemakaian, karena pasti akan memberatkan jika terlalu banyak jumlah yang harus dibayar," ucap Rasmo.
Salah satu warga Margajaya, Anis mengaku senang dengan adanya air bersih yang mulai bisa dinikmati setiap saat. Kini Anis tak lagi berjalan kaki hingga ratusan meter untuk mendapatkan air dari saluran irigasi Waduk Cacaban.
"Alhamdulilah, sekarang tak perlu lagi jalan kaki untuk ambil air di bawah (saluran irigasi) yang terkadang ada air kadang juga surut. Kini cukup di depan rumah sudah bisa ngucur air," terang Anis.
Terpisah, Sekretaris BUMDesa Maju Jaya Desa Tonggara M Sholeh mengaku lega akhirnya bisa mengupayakan air bersih bagi warga Margajaya. Dirinya mengakui, keterbatasan modal menjadi kendala yang tak ringan, namun dengan upaya keras yang dilakukan tim BUMDesa dan gotong rotong warga Margajaya, akhirnya setelah menanti puluhan tahun warga bisa menikmati air bersih dengan mudah.
"Upaya yang bisa dibilang tak mudah, kendala dan hambatan kami lalui bersama. Hingga akhirnya BUMDesa Maju Jaya bisa membantu warga menyediakan air bersih. Target kami sekarang, terus mencari sumber air bersih agar air tak lagi beli," pungkas Sholeh.***