Network
KABAR TEGAL - Pemuda Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Adakan Forum Group Discusion (FGD) undang eksportir dan Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Semarang, di Aula Gedung KNPI Kabupaten Tegal, Kamis, 2 Desember 2021.
Acara itu diikuti oleh 40 peserta yang terdiri dari utusan DPK KNPI se- Kabupaten Tegal, Karang Taruna, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Pemuda Tani Keren dan Komunitas Indonesia Menanam (IM).
Kegiatan itu bertemakan "Membaca peluang ekspor hasil pertanian Kabupaten Tegal".
Baca Juga: Beri Klarifikasi Kecelakaan Bus Masuk Jurang, Ustaz Fahrudin: Seluruh Santri Dinyatakan Sehat
Menurut Ketua KNPI Kabupaten Tegal M. Ersal Aburizal S.T.,M.T dalam sambutanya bahwa pemuda harus mengambil peran di bidang ekspor, jangan hanya berfikir tentang pasar lokal tapi juga pasar Internasional.
"Hari ini pemuda, kita semua jangan cuma hanya memikirkan untuk pasar lokal, tapi juga harus berani berubah untuk memikirkan pasar internasional, untuk berani ekspor," katanya.
Ersal juga mengapresiasi tiap kegiatan dari organisasi kepemudaan di Kabupaten Tegal.
"Alhamdulillah kegiatan hari ini teman-teman pemuda sangat bagus, pemerintah juga mendukung kegiatan-kegiatan pemuda, apalagi hari ini tentang membaca peluang ekspor pertanian," tambahnya.
Baca Juga: Kunjungi Pengungsian, Irwasda Polda Jateng Bantu dan Hibur Warga Terdampak Banjir Rob
Eksportir Isnanto dari UD Sari Wangi, membagikan tips menjadi eksportir salah satunya harus siap bertaruh waktu.
"Menjadi eksportir pertama harus disiplin, kedua memiliki kualitas produk, ketiga Fokus, kuasai hal tersebut, menjadi eksportir harus bertaruh waktu, waktu 24 jam bagi eksportir cukup sedikit," terangnya.
Pemateri selanjutnya, dari Balai Karantina kelas 1 Semarang (wilker Tegal), Habibi Nurohman SP. M.Sc menyampaikan untuk kenali data, hasil pertanian Kabupaten Tegal agar dianalisis dan disinkronkan sesuai kebutuhan pasar dengan model ATM (amati tiru dan modifikasi).
"Kenali data hasil pertanian, kenali data pasar internasional, Amati Tiru dan modifikasi, temukan masalah kalau itu menjadi masalah bangunkan niat dan temukan solusi, kalau ekspor menjadi solusi mulailah dari hal kecil," jelasnya.
Baca Juga: Tingkatkan Herd Imunnity Polres Brebes Buka Gerai Vaksin Presisi di Rest Area Banjaratma Brebes
Seruan berani ekspor dari Ir. Suciati Hadi W M.Sc (APT Madya Balai Karantina Pertanian kelas 1 Semarang). Ia mengajak bersama-sama untuk peduli memajukan pertanian di Kabupaten Tegal dengan berani ekspor.
"Mari peduli bersama untuk memajukan pertanian Kabupaten Tegal dengan berani ekspor, bersama peduli untuk negeri dalam pengawasan hasil pertanian dan produk hasil pertanian dari luar negeri yang diatur dalam UU," tambahnya.
Ketua Pemuda Tani HKTI Kabupaten Tegal, Wahyu Syaefulloh menuturkan kegiatan tersebut sebagai jembatan antara petani, pemuda yang memiliki keniatan untuk ekspor dengan pemerintah dan pengusaha eksportir.
"Kegiatan ini berawal dari diskusi-diskusi kecil, pemuda Tani HKTI sebagai jembatan sebisa mungkin mengadakan kegiatan yang bisa diambil manfaatnya untuk petani dan juga pemuda, mudah-mudahan nanti petani maupun pemuda bisa mengambil peluang minimal bisa bekerja sama dengan ekportir, belajar menjadi suplayer dahulu," ucapnya.
Baca Juga: Polda Jateng Gelar Lomba Orasi, Aktivis HMI Salatiga Tampil Jadi Jawara
Hadir pula Akib Malik (Gus Akib) pencetus Al Maliki Center memberikan motivasinya kepada pemuda-pemuda untuk terus bersinergi, memikirkan bagaimana bersama-sama anak muda mengambil peran dalam bidang ekspor pertanian.
"Saya harapkan pemuda-pemuda mampu bersinergi, dan anak-anak muda bisa berperan di bidang ekspor, dan saya optimis dan yakin akan muncul nantinya eksportir-eksportir muda di kemudian hari," ujarnya.***
