Sekolah Vokasi Penyumbang Terbesar Tingkat Pengangguran di Kota Tegal

- 4 November 2021, 19:17 WIB
R. Heru Setyawan, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Industri Kota Tegal saat pemaparan di Aula SMKN 1 Kota Tegal.
R. Heru Setyawan, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Industri Kota Tegal saat pemaparan di Aula SMKN 1 Kota Tegal. /Kabar Tegal / Anis Yahya/

KABAR TEGAL - Sekolah vokasi yang semestinya menjamin lulusannya bekerja di sektor formal maupun non formal, justru menjadi penyumbang terbesar tingkat pengangguran terbuka (TPT).

Untuk mengatasi tingginya angka pengangguran dari lulusan SMK yang cukup memprihatinkan ini, Kepala Disnakerin Kota Tegal, R. Heru Setyawan mengajak kepala SMK dan pihak terkait untuk bersinergi.

Lingkungan sinergitas dimaksud antara lain dengan Cabang Disdikbud Jateng wilayah Xi, Asosiasi Bursa Kerja Indonesia cabang Tegal, LPK maupun Dunia Usaha dan Dunia Kerja (DUDIKA).

Baca Juga: Nayla Mufida, Sederet Prestasi Membawa Nama Harum Kota Pati di Ajang Putri Batik Tingkat Nasional

Heru Setyawan menyampaikan itu dalam acara Sosialisasi Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri (TKDN) maupun Tenaga Kerja Luar Negeri (TKLN) yang diselenggarakan di Aula SMKN 1 Kota Tegal, Selasa, 2 November 2021.

“Mari kita duduk bersama, membahas secara sungguh-sungguh untuk mengatasi tingginya pengangguran dari lulusan SMK, merumuskan langkah konkret terkait sinkronisasi kurikulum, pelaksanaan magang yang tepat sasaran, pembuatan kerjasama formal dengan DUDIKA, maupun bagaimana mengoptimalkan peran Bursa Kerja Khusus,” ungkap Heru.

Setidaknya 5 komponen dapat membangun sinergi pentahelix di Kota Tegal untuk menurunkan tingkat pengangguran terbuka dari lulusan SMK.

Baca Juga: Menteri Lingkungan Hidup : Menebang Hutan Untuk Pembangunan Tidak Boleh Berhenti

“Cabang Dinas sebagai konseptor, Disnakerin sebagai regulator, SMK sebagai implementor, DUDIKA sebagai inkubator, serta ABKI/LPK dan lembaga lain yang ada di masyarakat sebagai akselerator,” paparnya.

Heru juga berharap sinergi yang terbangun dengan kuat ini dapat menjadi percontohan di tingkat Jawa Tengah.

Sementara Drs. Samsudin, M.Pd Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Wilayah XI, dalam sambutannya menyampaikan bahwa salah satu masalah yang dihadapi Jawa Tengah menyangkut SDM, baik dari aspek integritas, kompetensi, dan budaya kerja serta Kedisipinan, tanggungjawab dan kejujuran perlu ditingkatkan.

Baca Juga: Pembukaan Porkab Tegal 2021, Danlanal Tegal Siap Cetak Atlet Dayung Kabupaten Tegal

“Ada tenaga pendidik yang sudah puluhan tahun bekerja, tetapi tidak bisa mengoperasikan komputer,” ungkapnya.

Ditambahkan juga, output lulusan SMK masih belum optimal tingkat relevansi dan daya saingnya.

Pada kesempatan itu, Ketua ABKI Cabang Kota Tegal, Solehin, S.Pd, sangat mengapresiasi ajakan Disnakerin, untuk lebih meningkatkan sinergi agar persoalan pengangguran, khususnya lulusan SMK, dapat dicari solusi yang tepat.

Baca Juga: Penerapan Protokol Kesehatan di Pasar Banjaran Terus Digaungkan

"Saya mengusulkan Disnakerin tahun depan menyelenggarakan Bimbingan Teknis bagi para Pengurus Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK se – Kota Tegal, agar kinerja BKK lebih optimal,” ujar Solehin.

Acara yang diikuti 100 orang terdiri dari Kepala SMK dan perwakilan siswa-siswi ini juga diisi materi tentang Optimalisasi Fungsi Layanan Antar Kerja, disampaikan oleh Budi Hartono, ST, Analis Penempatan Tenaga Kerja Disnakerin.

Budi memaparkan aplikasi Layanan Paripurna untuk Siap Kerja dan Menjadi Sejahtera (LAPUR SIJAJA), khususnya fitur-fitur yang terkait dengan kebutuhan pencaker, seperti CAKAR (Cari Kartu AK.1), CAKER (Cari Kerja), dan LOKER (Lowongan Kerja) yang sudah terkoneksi dengan aplikasi Provinsi Jawa Tengah dan Kementerian Tenaga Kerja.

Pada sesi terakhir Waryono, S.Kom, M.M.Par, Founder Bengkel Motivasi Tegal menyampaikan materi Strategi dan Kiat Memasuki Dunia Kerja.

Baca Juga: Mobil yang Dicuri Kembali, Pemilik Rubicon: Saya Butuh Polisi

Waryono, dalam uraiannya memberi gambaran bagaimana membuat lamaran kerja, kesiapan mengikuti psikotes maupun wawancara.

Sebagaimana diketahui berdasarkan data yang ada Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) untuk lulusan SMK terbesar dibanding lulusan lain antara lain tahun 2018 - 11,18%, 2019 - 10,36%, 2020 - 13,55%, 2021 (Pebruari) - 11,45%.

Sedangkan dari data Cabdin Dikbud wilayah XI, terlihat dari jumlah 2.944 siswa, 34,5% bekerja, 16% studi lanjut dan 11,7% wirausaha serta sisanya menganggur.***

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah