Network
KABAR TEGAL - Lahan terkontaminasi limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Desa Pesarean, Kabupaten Tegal, Jawa tengah baru dipulihkan seluas 2.855 meter persegi dengan volume 3.301 ton.
Hal ini dikatakan oleh Direktur Pemulihan Kontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3 Kementerian LHK RI, Haruki Agustina di sela-sela Focus Group Discussion (FGD) bersama Pemerintah Kabupaten Tegal, Selasa 21 September 2021.
Dirinya mengatakan untuk pemulihan lanjutan akan dilakukan pada tahun 2022 sebanyak 8.653 ton limbah dan sisanya sebanyak 6.127 ton direncanakan dilanjutkan pada tahun berikutnya.
"Nantinya, pemulihan akan berlanjut dan ditargetkan untuk selesai di tahun 2023," jelas Haruki.
Baca Juga: Kementerian LHK Lanjutkan Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 di Pesarean
Untuk lahan yang terkontaminasi limbah B3 sendiri luasnya mencapai sekitar 9.000 meter persegi. Dan lahan yang belum dilakukan pemulihan hingga saat ini yakni seluas 5.895 meter persegi dengan perkiraan 14.780 ton limbah yang belum diangkat (clean up).
Untuk diketahui, Desa Pesarean merupakan desa perajin logam olahan, banyak produk-produk komponen kendaraan bermotor dan spare parts mesin diproduksi disini.
Sejak tahun 1960 oleh warga sekitar, lahan kosong disamping area wisata religi makam Amangkurat digunakan sebagai tempat pembuangan limbah B3 hasil peleburan logam.
Baca Juga: Lembaga Adat Keraton Surakarta Lakukan Jamasan Astana Sunan Amangkurat Agung
Walau telah dilakukan relokasi kepada puluhan perajin ke kawasan Perkampungan Industri Kecil (PIK) di Desa Kebasen dan Desa Karangdawa, namun dampak terhadap kesehatan dan pencemaran lingkungan masih dirasakan oleh warga sekitar.
