Kurangi Limbah Kantong Plastik, Mahasiswi Undip Ajari Masyarakat Desa Karangwuluh Membuat Tas dari Baju Bekas

- 5 Agustus 2021, 14:28 WIB
Mahasiswi Undip ajari masyarakat desa Karangwuluh bikin tas dari baju bekas.
Mahasiswi Undip ajari masyarakat desa Karangwuluh bikin tas dari baju bekas. /Abdul Kadir/

KABAR TEGAL- Mahasiswi Universitas Diponegoro (UNDIP) Asqi Fania Putri Akhmad melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Karangwuluh, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal pada 12 Juli 2021 lalu.

Sampah plastik hingga saat ini masih menjadi masalah yang belum bisa diatasi.

Hal ini dibuktikan dengan data yang diperoleh dari statistik persampahan domestik Indonesia, bahwa jenis sampah plastik menduduki peringkat kedua sebesar 5.4 juta ton per tahun atau 14 persen dari total produksi sampah.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Global Lampaui 200 Juta saat Varian Delta Menyebar, Bagaimana di Indonesia?

Meskipun Pemerintah Kabupaten Tegal telah menyiasati pengurangan penggunaan kantong plastik dengan mengeluarkan Peraturan Bupati Tegal Nomor 48 Tahun 2019 Tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik dan Styrofoam (Perbup Tegal No 48/2019), namun hal tersebut pun belum mampu untuk menekan jumlah penggunaan kantong plastik.

Oleh karena permasalahan tersebut, mahasiswi KKN UNDIP tergugah untuk melakukan sosialisasi pencegahan penggunaan kantong plastik berdasarkan Perbup Tegal No 48/2019 sekaligus memberikan pelatihan pembuatan kantong ramah lingkungan dari baju bekas kepada warga Desa Karangwuluh.

Baca Juga: AR Sesalkan Pernyataan Anggota DPRD Nuridin yang Menilai Kasus Camat Viral Terlalu Dibesar-besarkan

"Masih banyaknya warga yang belum sadar akan bahaya limbah sampah plastik, ini menjadi problem kit bersama dan inipula yang membuat saya terpanggil untuk memberikan sosialisasi serta menjawab bagaimana cara mengurangi sampah plastik dengan cara memanfaatkan limbah baju dijadikan kantong fashionable," ujar Fania.

Disamping mengurangi penggunaan kantong plastik, kantong belanja ramah lingkungan ini juga diharapkan dapat mencegah baju bekas yang seringkali berakhir menjadi sampah, serta dapat dijadikan sebagai ide bisnis baru oleh para warga Desa Karangwuluh di masa Pandemi Covid-19 ini karena memiliki nilai jual tinggi.***

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x