Network
KABAR TEGAL - Setelah beberapa waktu yang lalu belum lolos screening vaksinasi Covid-19, akhirnya Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengikuti vaksinasi Sinovac dosis pertama, Rabu 21 april 2021 di Pringgitan Rumah Dinas Wali Kota Tegal.
Vaksinasi dilaksanakan oleh petugas dari Puskesmas Tegal Timur yang dipimpin Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, dr. Sri Primawati Indraswari.
Dijelaskan oleh dr. Prima, bahwa beberapa waktu lalu Wali Kota belum lolos screening untuk mengikuti vaksinasi. Prima, panggilan akrab Kepala Dinkes Kota Tegal, bersyukur hasil screening Wali Kota dinyatakan sudah layak mengikuti vaksinasi.
Baca Juga: Pemerintah Kota Tegal Tetap Laksanakan Vaksinasi Covid-19 Selama Bulan Ramadan
“Untuk Wali Kota waktu itu belum layak atau tidak lolos screening vaksinasi. Jadi sebelum dilakukan vaksinasi harus dilakukan screening dan pada saat itu Wali Kota belum memenuhi syarat untuk dilakukan vaksinasi. Untuk saat ini hasil screeningnya sudah layak,” jelasnya.
Terkait dengan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kota Tegal, Kepala Dinkes menjelaskan bahwa saat ini di bulan Ramadhan, Dinkes Kota Tegal melayani pelaksanaan vaksin di malam hari. Vaksinasi pada malam hari di buka dari hari Senin - Jum’at bertempat di Kantor Dinkes Kota Tegal, dimulai pukul 19.00- 21.00 WIB.
“Jadi bagi masyarakat Kota Tegal, yang mungkin siang sedang menjalankan ibadah puasa dan tidak sempat melaksanakan vaksinasi, bisa melaksanakan pada malam hari di Dinas Kesehatan Kota Tegal, mulai pukul 19.00 WIB,” papar dr. Prima.
Namun demikian, pelayanan vaksinasi di siang hari masih tetap dilakukan di semua fasilitas pelayanan kesehatan pelaksana vaksinasi yang berjumlah 15 lokasi di Kota Tegal.
Ditambahkan, untuk Kota Tegal sudah melaksanakan dari tahap ke I untuk tenaga kesehatan , tahap II untuk lansia dan pelayan publik. Data untuk tenaga kesehatan untuk tahap pertama sudah mencapai 103,33 persen dan untuk dosis kedua 97,49 persen. Sedangkan untuk pelayan publik, dosis pertama 87,16 persen dan untuk dosis kedua 74,05 persen, dan untuk lansia, Prima menyebut masih kurang banyak.
