Kisah Ali Hamzyah, Anak 5 Tahun dari Lebaksiu yang Hidup Tanpa Anus dan Butuh Pertolongan

- 7 April 2021, 14:44 WIB
Ali, anak berusia 5 tahun yang lahir tanpa memiliki anus
Ali, anak berusia 5 tahun yang lahir tanpa memiliki anus /Kabar Tegal/Isabella Nilam Mentari

KABAR TEGAL- Muhamad Ali Hamzyah, anak berusia 5 tahun yang berasal dari Desa Dukuhdamu, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal mengalami kesulitan buang air besar.

Pasalnya dia lahir tanpa anus dan hingga saat ini belum mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Semenjak lahir, Ali sudah tidak memiliki anus, pembuangan kotorannya pun melalui mulut. Setelah dua hari lahir, pihak rumah sakit baru melakukan penanganan lebih lanjut dengan membuat lubang pembuangan di area samping perut.

Baca Juga: Razia Gabungan di Lapas Slawi, Petugas Temukan Senjata Tajam Hingga Benda Terlarang Lainnya

Kisah pilu ini diungkap oleh ibu kandung Ali, Kiki Indah Mayasari (33 tahun).

“Dulu waktu baru Ali lahir, pembuangannya harus lewat mulut. Setelah dua hari baru dioperasi baru dibuatkan lubang di perut bagian samping,” ungkapnya.

Semenjak Ali lahir hingga sekarang, Ali hanya melakukan kontrol ke dokter selama dua kali dalam dua bulan. Karena keterbatasan biaya akhirnya orang tuanya tidak melakukan kontrol lagi. Bapak Ali merupakan buruh harian lepas yang tak berpenghasilan tetap, dan ibunya hanya ibu rumah tangga biasa.

“Dulu sudah pernah kontrol dua kali ke dokter, tapi habis itu ga kontrol lagi, soalnya sekali kontrol biayanya Rp500 ribu dan sekarang tidak ada biaya lagi,” ungkapnya.

Baca Juga: Jadwal Lokasi Layanan Samsat Keliling Tegal Hari Ini! Rabu, 7 April 2021

Selama ini Ali hanya memakai gurita bayi, dan kantong penampung kotoran yang dipakai Ali pun sudah lama dan sudah tidak layak pakai.

Jangankan untuk biaya operasi, untuk membeli kantong penampung kotoran bagi Ali pun orang tuanya sudah tidak memiliki biaya.

“Kadang kotorannya suka rembes soalnya kan hanya pake gurita, kadang juga pake kantong penampung tapi karena sudah lama jadi kendor. Sehari bisa ganti gurita sampe lima kali karena kan bau jadi diganti terus,” tambahnya.

Sang ibu kadang merasa kasihan pada Ali karena keterbatasan biaya ini, ia hanya bisa memakaikan gurita pada Ali.

Kondisi tempat penampungan kotoran pun sudah tidak layak pakai
Kondisi tempat penampungan kotoran pun sudah tidak layak pakai /Isabella Nilam Mentari

Kadang juga Ali menangis karena diejek oleh teman-teman sebayanya karena bau akibat kotorannya yang rembes.

Baca Juga: Ketua DPRD Kota Tegal Apresiasi Gelaran 'Kampung Ramadhan' di Halaman Hotel Premiere

Kiki juga mengungkapkan jika ia sudah pernah mengajukan bantuan ke Pemerintah Desa setempat, namun sampai saat ini belum ada bantuan yang ia terima. Ia mengaku hanya dibuatkan BPJS saja.

Sekretaris Desa Dukuhdamu, Faiq Supriyanto mengatakan bahwa Pemerintah Desa akan mengajukan bantuan untuk Ali dan siap membantu dalam proses pengurusannya.

“Dari pihak desa kami akan mengajukan bantuan dan kami siap untuk membantu proses pengurusannya," ungkap Faiq.

Diketahui saat ini Ali tidak memiliki akte kelahiran dikarenakan aktenya disita oleh pihak bank sebagai jaminan.

Baca Juga: Proyek Remedial Waduk Cacaban Tak Transparan, LSM Bina Pelangi Somasi Kepala BBWS Pemali-Juana

Dari pihak desa pun akan membantu keluarga Ali untuk mengurus pembuatan akte kelahirannya namun ada kendala di buku nikah orang tuanya.

“Jadi kemarin udah mau diurus akte kelahirannya, tapi buku nikah orang tuanya tidak ada jadi belum kita tindak lanjuti,” sambungnya.

Untuk saat ini keluarga Ali sangat membutuhkan bantuan khususnya berupa materi untuk melakukan tindakan operasi anus Ali.***

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x