Tak Lagi Suplai Bansos, 2000 Ton Beras Impor Tahun 2018 Masih Menumpuk di Gudang Bulog

- 24 Maret 2021, 11:05 WIB
Kepala Perum Bulog Cabang Pekalongan, Heriswan
Kepala Perum Bulog Cabang Pekalongan, Heriswan /Kabar Tegal/DPRD Kota Tegal

KABAR TEGAL - Kepala Perum Bulog Cabang Pekalongan Heriswan menyebutkan, saat ini masih ada 2.000 ton beras impor masih menumpuk di tiga gudang di Kabupaten Tegal dan Brebes. Sisa stok luar negeri eks impor tahun 2018 lebih kurang lebih 2.000 ton yakni beras dari Vietnam, Thailand, dan India.

Hal tersebut dikatakan Heriswan saat meninjau Gudang Munjung Agung, Kabupaten Tegal, Selasa (23 Maret 2021). Heriswan menyebut, 2.000 ton beras impor disimpan di Gudang Munjung Agung dan Kedung Kelor Kabupaten Tegal, serta Gudang Cimohong Brebes.

"Untuk beras impor asal India sekitar 1000 ton, beras Vietnam 800 ton, dan asal Thailand 200 ton," jelas Heriswan.

Heriswan menyebut, beras impor tersebut masih laik konsumsi hanya ada sedikit penurunan kualitas.

Baca Juga: Indonesia Impor 108 Ton Jahe, Dedi Mulyadi: Negeri Luas Tanah Terbentang Kenapa Masih Impor?

"Kita selalu perawatan, ada monitoring dari petugas di setiap gudang, salah satunya untuk membasmi dan terhindar dari hama dan kutu," terangnya.

Heriswan mengatakan, stok beras impor belum semuanya tersalurkan sejak terhentinya program beras miskin (raskin) dan beralih ke program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

"Program berubah menjadi BPNT yang menyuplai bebas. Maka stok kami 2018 masih ada sisa. Namun kualitas masih bagus meski ada penuruan kualitas sedikit," katanya.

Meski demikian, kata Heriswan, beras tersebut masih bisa disalurkan melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) atau operasi pasar untuk menstabilkan harga pasaran.

"Bagi pedagang yang mau membeli beras ke Bulog juga kita masih melayani," katanya.

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x