Vaksinasi Covid-19 Termin Pertama di Kabupaten Tegal Resmi Dimulai

- 26 Januari 2021, 11:50 WIB
Bupati Tegal Umi Azizah (tengah), Ketua DPRD Kabupaten Tegal Agus Salim (kanan) dan Kapolres Tegal AKBP Muhammad Ikbal Simatupang (kiri).
Bupati Tegal Umi Azizah (tengah), Ketua DPRD Kabupaten Tegal Agus Salim (kanan) dan Kapolres Tegal AKBP Muhammad Ikbal Simatupang (kiri). /Dok.Humas Pemkab Tegal/

KABAR TEGAL - Vaksinasi Covid-19 termin pertama resmi dimulai. Penyuntikan vaksin perdana kepada sejumlah tokoh kunci di Gedung Rajawali RSUD dr Soeseslo Slawi, Senin, 25 Januari 2021 pagi menjadi penanda dimulainya vaksinasi Covid-19 Kabupaten Tegal.

Rencananya, vaksinasi ini akan berlanjut kepada 5.620 orang tenaga kesehatan yang ditargetkan rampung pada Kamis, 28 Januari 2021 mendatang.

Ketua DPRD Kabupaten Tegal Agus Salim menjadi orang pertama yang berkesempatan disuntik pertama vaksin Covid-19 produksi Sinovac, China.

Baca Juga: Walau Dalam Kondisi Kurang Sehat, Ketua DPRD Kabupaten Tegal Tetap Ikut Mengawali Vaksinasi

Kesempatan berikutnya adalah Kapolres Tegal AKBP Muhammad Ikbal Simatupang disusul Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Hendadi Setiadji, Wakil Ketua PC Nahdlatul Ulama Kabupaten Tegal Ahmad Faozan, Bendahara PD Muhammadiyah Kabupaten Tegal Fathin Hamam, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Tegal Muhammad Ersal Aburizal, perwakilan tokoh agama Tan Po Khong, Direktur RSUD dr. Soeselo Slawi Guntur Muhammad Taqwin dan perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Tegal Bening Priambudi.

Sementara itu, Bupati Tegal Umi Azizah yang hadir mencanangkan vaksinasi Covid-19 ini belum berkesempatan mendapatkan suntikan vaksin gratis dari Pemerintah karena faktor usia yang dibatasi maksimal 59 tahun.

Meski demikian, Umi berharap dirinya bisa mendapat suntikan vaksin Covid-19 pada kesempatan lain bila syarat usia sudah tidak lagi menjadi kendala, termasuk suntik vaksin mandiri dengan vaksin produksi selain Sinovac bila memang memungkinkan.

Baca Juga: Gelandang Persib Beckham Putra Siap Jajal Kompetisi Liga Eropa

Umi pun berpesan agar warga masyarakat tidak perlu ragu dan takut soal keamanan, kemanjuran dan kehalalannya.

“Sekarang sudah bukan waktunya memperdebatkan soal vaksin, karena proses produksinya sudah melalui proses yang panjang dan ketat, serta lulus uji klinis. Soal keamanan dan kehalalan, dari BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah menyatakan vaksin ini aman dan halal, jadi tidak perlu ragu jika saatnya nanti harus disuntik vaksin Covid-19,” kata Umi.

Adapun tujuan dari vaksinasi ini, lanjut Umi adalah membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) sebagai komunitas yang memiliki imun atau kekebalan tubuh terhadap infeksi virus Covid-19.

Baca Juga: Duh! Cairkan Bansos Pangan Warga Cianjur Malah Dapat Ayam Hidup

“Dengan tingkat efikasi atau kemanjuran vaksinnya yang di atas 60 persen, dan nantinya 70 persen hingga 90 persen populasi penduduk kita berhasil diimunisasi, maka herd immunity akan bisa terbangun dan Indonesia bahkan dunia segera terbebas dari pandemi Covid-19, seperti halnya perjuangan generasi Bangsa Indonesia terdahulu terbebas dari pandemi kolera, cacar dan campak,” ungkapnya.

Umi berharap masyarakat bisa memahami jika vaksinasi ini adalah proses yang panjang dan bertahap. Setiap individu akan mendapat dua kali suntikan dengan jeda waktu empat belas hari. Meski sudah disuntik vaksin, orang tidak langsung kebal terhadap virus Covid-19, tapi harus melalui proses waktu yang lama sampai imunitas tubuh terbentuk. Ia pun meminta agar protokol kesehatan tetap dijaga sekalipun sudah divaksin.

Ditanya soal efek samping dari suntik vaksin Covid ini, Umi menuturkan jika berdasarkan hasil uji klinis, tidak semua orang mengalami gejala pasca penyuntikan. Namun beberapa diantaranya memang ada yang timbul gejala ringan seperti demam, gatal, ataupun nyeri pada bekas suntikan. Menurutnya itu hal yang wajar seperti halnya pada imunisasi balita.

Baca Juga: Terungkap! Wanita yang Berbuat Mesum di Halte Bus Senen Hanya Dibayar Rp22 Ribu

“Gejala ringan pasca penyuntikan vaksin Covid-19 adalah hal yang wajar, meski tidak semua orang mengalaminya. Gejala seperti demam ini muncul sebagai bentuk reaksi tubuh saat menerima benda asing untuk kemudian berproses membentuk sistem kekebalan atau antibodi,” pungkasnya.***

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x