Meniadakan Libur Bersama Agar COVID-19 Mereda

- 27 November 2020, 06:16 WIB
RSDC Wisma Atlet. Dokumen ANTARA
RSDC Wisma Atlet. Dokumen ANTARA /

KABAR TEGAL - Salah seorang tenaga kesehatan RSDC Wisma Atlet Kemayoran Dr Deddy Herman SpP berharap Pemerintah meniadakan dulu libur bersama agar pandemi COVID-19 bisa mereda.

“Beberapa kali libur bersama terbukti membuat infeksi COVID-19 meningkat. Maka ke depan libur bersama perlu ditiadakan dulu. Kita tenaga kesehatan yang sehari-hari merawat pasien merasakan betul peningkatan itu,” kata dokter spesialis paru tersebut di Jakarta, Jumat.

Dr Deddy Herman mengaku tenaga kesehatan harus berjuang ekstra keras saat jumlah pasien COVID-19 melonjak.

“Betapa sulitnya posisi kita, sebagai tenaga kesehatan yang harus mengenakan APD selama 8 jam sehari untuk merawat pasien. Kita mengunjungi pasien dari lantai 1 hingga lantai 32 setiap hari,” katanya.

Baca Juga: Benarkah Orang Tanpa Gejala Justru Paling Banyak Sebarkan Virus Covid-19?

Upaya tanpa kenal lelah tenaga kesehatan Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran untuk memerangi COVID-19 seakan tanpa akhir.

Kegembiraan melihat perjuangannya membuahkan hasil saat grafik COVID-19 sempat melandai, seketika berubah menjadi senyum kecut saat tiba-tiba angka COVID-19 kembali melonjak pasca masyarakat bepergian untuk menikmati hari libur bersama.

Tak ada pilihan bagi tenaga kesehatan RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Mereka harus kembali berjuang keras, mereka membungkus rapat tubuh mereka dari ujung kaki hingga ujung kepala, menggenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.

Tenaga kesehatan adalah kelompok yang paling rentan tertular COVID-19 karena harus merawat ribuan pasien. Senjata terbaik mereka untuk melindungi diri adalah mengenakan pakean hazmat lengkap.

Memakai pakaian hazmat lengkap termasuk dua lapis masker standar tinggi untuk melindungi mulut dan hidung, sungguh bukan perjuangan mudah.

Halaman:

Editor: Chaerul Azmi

Sumber: Antara


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x