Meniadakan Libur Bersama Agar COVID-19 Mereda

- 27 November 2020, 06:16 WIB
RSDC Wisma Atlet. Dokumen ANTARA
RSDC Wisma Atlet. Dokumen ANTARA /

Tanpa kenal lelah, mereka berjalan berjam-jam, berkeliling dari lantai 1 hingga hingga lantai 32 untuk merawat pasien COVID-19 yang datang berbondong-bondong pasca libur.

Mereka sadar betul, bahwa mereka adalah benteng terakhir negeri ini dalam perang melawan COVID-19. Maka apapun yang terjadi, pantang bagi mereka untuk meninggalkan medan tugas di RSDC Wisma Atlet Kemayoran.

"Pantang pulang sebelum corona tumbang," teriak para tenaga kesehatan RSDC Wisma Atlet Kemayoran Jakarta menyemangati diri setiap hari.

Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran Mayjen TNI Dr dr Tugas Ratmono mengakui liburan bersama potensial membuat protokol kesehatan dilanggar masyarakat. Poin jaga jarak menjadi masalah utama.

“Pada saat libur bersama, interaksi masyarakat makin intens yang mengabaikan jara jarak. Ini yang potensial terjadinya infeksi COVID-19,” kata Mayjen Tugas yang juga Kepala Pusat Kesehatan TNI.

Apa yang dikatakan Mayjen TNI Tugas Ratmono, bukan sekadar asumsi. Terbukti, pasien COVID-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran kembali melonjak pasca libur bersama pada 28 Oktober-1 November 2020.

Pada 15 November 2020, dua minggu setelah libur bersama angka hunian pasien COVID-19 dengan gejala ringan dan sedang di RSDC Wisma Atlet Kemayoran meningkat menjadi 53,8 persen.

Padahal pada Oktober 2020 sempat menyentuh angka terendah 32 persen, menurun tajam dari angka tertinggi pada 27-29 September di angka 92 persen.

Peningkatan infeksi COVID-19 kemudian terus terjadi, pada 23 November 2020, pasien COVID-19 di RDC Wisma Atlet Kemayoran meningkat menjadi 72,83 persen.

Halaman:

Editor: Chaerul Azmi

Sumber: Antara


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x