KABAR TEGAL - Puluhan anggota Polres Tegal yang merupakan calon pemegang senjata api (senpi) mengikuti tes psikologi di Aula SMKN 1 Slawi, Kamis, 19 Oktober 2023. Kegiatan tersebut dilakukan dengan menghadirkan Tim Psikotest Biro SDM Polda Jateng.
Kapolres Tegal AKBP Mochammad Sajarod Zakun melalui Kabag SDM Kompol Andi Wasono mengatakan bahwa tes psikologi ini merupakan persyaratan personil Polri untuk bisa memegang senjata api (senpi), setelah sebelumnya puluhan calon pemegang senpi tersebut menjalani latihan tembak kemarin, Rabu, 18 Oktober 2023.
"Kami mendatangkan langsung tim psikotes dari Biro SDM Polda Jateng yang akan menguji kompetensi kesehatan mental dan kepribadian bagi calon pemegang senpi," kata Andi Wasono.
Baca Juga: Ditlantas Polda Jateng Gelar Pelatihan Pengawalan dalam Rangka Operasi Mantap Brata 2023-2024
Menurutnya, hasil tes tersebut akan menjadi indikator apakah anggota layak atau tidak untuk memegang senjata api (senpi).
"Serangkaian tes yang dilakukan, sekaligus untuk mengantisipasi penyalahgunaan senjata api," tandasnya.
Sementara itu, Psikolog Kepolisian Muda TK IV Ro SDM Polda Jateng, Kompol Ahmad Dartono, yang juga selaku Katim Psikotes mengatakan, ada beberapa materi tes seperti uji inventory, TIU (Test Intelegensi Umum) 5, Kreaplin, Sixteen Personality Factor (16 PF), dan uji grafis sebagai indikator kesehatan mental.
Baca Juga: Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Brata, Polres Tegal Kota Siap Amankan Pemilu 2024
"Salah satu kewajiban pemegang senpi adalah memiliki kesehatan mental yang baik," kata Ahmad Dartono.
Menurutnya hal tersebut menjadi tahapan yang wajib diikuti setiap anggota Polri yang hendak melakukan pinjam pakai senjata api.
"Serangkaian tes kami gelar sebagai screening kesehatan mental dan kepribadian, apakah anggota tersebut layak dan mampu mengemban tanggung jawab sebagai pemegang senpi," ujarnya.
Baca Juga: Gelar FGD di Brebes, KAI Daop 3 Cirebon Tingkatkan Keamanan dan Keselamatan di Perlintasan Sebidang
Ia berharap, dengan adanya kesehatan mental yang baik, tidak terjadi penyimpangan atau penyalahgunaan senpi yang telah dipinjam pakaikan kepada anggota.
"Dalam test tersebut diingatkan kembali terkait pedoman penggunaan kekuatan kepolisian yang dituangkan pada Perkap Nomor 1 tahun 2009 dengan tetap memperhatikan arahan pimpinan," pungkasnya.***