KNKT Rilis Hasil Final Investigasi Kecelakaan Bus Pariwisata Masuk Jurang di Guci Tegal

4 Oktober 2023, 17:34 WIB
KNKT mengungkap penyebab kecelakaan bus pariwisata yang masuk ke jurang di Guci Tegal. /Kabar Tegal/Dwi Prasetyo Asriyanto/

KABAR TEGAL - KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) menggelar rilis media terkait hasil final investigasi kasus kecelakaan yang dialami oleh mobil bus pariwisata yang jatuh ke jurang di Kawasan Wisata Guci Pekandangan, Bojong, Kabupaten Tegal.

Rilis media terkait hasil investigasi kecelakaan bus pariwisata tersebut digelar KNKT di Aula Puspita, Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ), Kota Tegal, Rabu, 4 Oktober 2023.

Diketahui, kecelakaan bus pariwisata tersebut mengakibatkan korban meninggal dunia 2 orang, luka berat 2 orang dan luka ringan 31 orang. Kecelakaan tersebut menarik perhatian besar masyarakat luas setelah rekaman detik-detik kejadian tersebar luas di media sosial.

Baca Juga: Sopir dan Kernet Bus yang Terjun di Guci Ditetapkan Tersangka, Dijerat Pasal 359 KUHP

Kronologi Kejadian

Kronologi kejadian bermula pada hari Minggu tanggal 6 Mei 2023 pukul 09.00 WIB, Mobil Bus Pariwisata B 7260 CGA membawa rombongan wisata religi dari Tangerang Selatan sebanyak 50 orang.

Rute wisata mulai dari Tangerang Selatan-Cirebon-Pemalang-Guci Tegal-Pekalongan-Tangerang Selatan. Mobil bus pariwisata yang dioperasikan oleh PT Mitra Duta Sejati itu tiba dan bermalam di Guci Tegal jam 21.00 WIB.

Sesampai di Wisata Guci para penumpang turun di dekat penginapan, lalu pengemudi mengendarai mobil bus ke tempat parkir tambahan dikarenakan tempat parkir Guci sudah penuh.

Pengemudi memarkirkan mobil bus dengan dipandu oleh juru parkir kemudian menarik ruas rem parkir dan mematikan mesin mobil bus. Pembantu pengemudi memasang ganjal roda di roda depan kiri dan roda belakang kiri. Setelah itu pengemudi beristirahat di bagasi mobil bus, sedangkan pembantu pengemudi beristirahat di kursi penumpang mobil bus.

Baca Juga: CEK FAKTA: Kecelakaan Bus Jatuh ke Jurang di Guci Disebabkan oleh Seorang Anak Menarik Tuas Rem, Benarkah?

Pada Tanggal 7 Mei 2023 sekitar pukul 07.30 WIB keesokannya, pengemudi terbangun karena penumpang mulai naik ke mobil bus. Pembantu pengemudi menyalakan mesin mobil bus dan pendingin ruangan (AC) kemudian turun untuk membantu memasukan barang bawaan penumpang ke bagasi.

Penumpang satu per satu masuk ke dalam mobil bus hingga berjumlah 35 orang. Saat pengemudi koordinasi dengan panitia di luar bagian belakang mobil bus, tiba-tiba mobil bus bergerak dan meluncur ke arah jalan turunan.

Pembantu pengemudi berteriak dan mengejar mobil bus, mobil bus menabrak lereng sebelah kanan dan berkurang kecepatannya.

Namun mobil bus tetap bergerak di jalan menurun dan menabrak lereng lagi, Mobil bus terus bergerak mendekati tepi jurang di sebelah kiri, menabrak warung lalu terguling sebanyak 3 kali dan jatuh ke jurang Sungai Guci.

Faktor-faktor yang berkontribusi pada kecelakaan bus di Guci Tegal menurut KNKT

Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono mengatakan, dari hasil investigasi dan analisis dapat disimpulkan bahwa ada tiga faktor yang berkontribusi pada kejadian kecelakaan yang dialami oleh mobil bus pariwisata yang jatuh ke jurang di Guci Tegal.

Pertama, kata Soerjanto, bus parkir di tempat dengan posisi kemiringan kritis dan tanah yang tidak stabil, dengan hanya mengandalkan sistem rem parkir untuk mempertahankan posisi dan 2 (dua) buah ganjal roda di roda depan dan belakang.

Kemudian, Penambahan jumlah barang dan penumpang diatas bus sekitar 2,8 ton, hal ini akan menyebabkan ketahanan rem parkir mobil bus berubah dari statis menjadi dinamis.

Baca Juga: Viral! Video Detik-detik Bus Masuk Jurang di Objek Wisata Guci Kabupaten Tegal

Terakhir, karakteristik rem parkir harusnya dipahami oleh operator mobil bus sehingga perilaku dan kebiasaan pengemudi khususnya saat menyalakan mesin agar berada di ruang kemudi.

"Berdasarkan temuan-temuan di lapangan yang sudah diolah, KNKT juga memberikan saran prosedur parkir dan persiapan keberangkatan bus apabila bus terpaksa harus diparkirkan di jalan menurun atau menanjak," kata Soerjanto.

Menurutnya, dalam prosedur tersebut pengemudi harus mencari tanah yang padat, parkir kendaraan pada posisi yang benar, aktifkan rem parkir, pastikan tabung angin terisi penuh, matikan mesin, masukkan ke gigi mundur (Return), dan pasang ganjal roda minimal di roda yang bebas.

"Ketika akan berangkat kembali, saat akan menghidupkan mesin, kembalikan posisi ke gigi netral, hidupkan mesin dan jangan tinggalkan kendaraan dalam keadaan mesin hidup dan dalam posisi berada di lereng. karena kapan saja bus tersebut bisa meluncur dan pengemudi harus mempersiapkan diri dengan rem utama," ujarnya.

Baca Juga: Warga Desa Guci dan Rembul Pertanyakan Legalitas Pengelola Pancuran 13 TWA Guci

"Pengemudi juga tidak diperbolehkan meninggalkan kendaraan untuk menjaga ruang kabin pengemudi tetap steril dan pengemudi sudah siap dengan rem utama," imbuhnya.

KNKT Beberkan Temuan-temuan 

Sementara itu, Senior Investigator KNKT, Ahmad Wildan, membeberkan temuan-temuan terkait kejadian kecelakaan yang dialami oleh mobil bus pariwisata yang jatuh ke jurang di Guci Tegal.

  1. Tanggal 7 Mei 2023, sekitar jam 07.30 WIB, mobil bus bergerak dan meluncur ke arah jalan turunan, mendekati tepi jurang di sebelah kiri, menabrak warung lalu terguling sebanyak 3 kali dan jatuh ke jurang Sungai Guci.
  2. Warga baru tahu ada penumpang dalam mobil bus karena saat meluncur tidak nampak orang dalam mobil bus. Kecelakaan ini mengakibatkan korban meninggal dunia 2 orang, luka berat 2 orang dan luka ringan 31 orang.
  3. Kecelakaan terjadi pada pagi hari dan cuaca tidak hujan. Di Jalan Akses Alternatif 2
    Tempat Parkir Guci, Jl Karang Sari - Guci, Dsn. Pekandangan, Desa Rembul, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal.
  4. Informasi Operator/Pemilik Mobil Bus adalah PT. Mitra Duta Sejati, Jl. Raya Daan Mogot Km 20 Kebon Besar Kecamatan Batuceper Kota Tangerang.
  5. Geometrik, penampang memanjang di lokasi kejadian kecelakaan. Kemiringan Jalan di tempat parkir tambahan 8-10% dan jalan turunan depan parkir mobil bus 23 – 28%.
  6. Jalan Akses Alternatif 2 dan lokasi parkir Wisata Guci tambahan dengan perkerasan
    tanah dan kerikil. Kondisi perkerasan jalan di lokasi parkir tambahan dengan
    perkerasan tanah urugan dan bukan merupakan tanah padat serta permukaan jalan yang tidak rata antara sisi kiri-kanan dan depan-belakang.
  7. Mobil bus parkir di tempat dengan posisi kemiringan kritis dan tanah yang tidak stabil, dengan hanya mengandalkan sistem rem parkir untuk mempertahankan posisi dan 2 (dua) buah ganjal roda di roda depan dan belakang.
  8. Penambahan jumlah barang dan penumpang diatas bus ± 2,8 ton, hal ini akan menyebabkan ketahanan rem parkir mobil bus berubah dari statis menjadi dinamis.
  9. Karakteristik rem parkir harusnya dipahami oleh operator mobil bus sehingga perilaku dan kebiasaan pengemudi khususnya saat menyalakan mesin agar berada di ruang kemudi.
  10. Ambang batas gaya rem parkir sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM 63 Tahun 1993 Tentang Persyaratan Ambang Batas Laik Jalan Kendaraan Bermotor, Kereta Gandengan, Kereta Tempelan, Karoseri Dan Bak Muatan Serta Komponen-Komponennya adalah mobil barang dan bus, serendah-rendahnya sebesar 12% pada gaya kendali rem kaki sebesar ≤ 700 Newton (70 kilogram). Maka gaya rem parkir mobil bus sebesar 26% diatas ambang batas, sehingga dinyatakan lulus uji berkala.
  11. Didapat bahwa dari rekapitulasi 3 kali pengujian hasilnya ada penurunan dibanding hasil uji pegas kondisi baru (belum terkena perlakuan beban) pada. Namun penurunannya paling tinggi sebesar 2,7 % dari kondisi baru, hal ini tidak terdampak pada gaya pegas rem pegas yang terpasang di mobil bus. Maka gaya pegas rem parkir cukup untuk menahan jumlah berat total mobil bus, yaitu 14.200 kg pada permukaan jalan perkerasan.

Baca Juga: Korban Kecelakaan Bus di OW Guci Tegal Langsung Dievakuasi Polres Tegal dan PMI ke Puskesmas Terdekat

Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan

Wldan menuturkan, berdasarkan hasil investigasi dan analisis dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab yang paling memungkinkan terjadinya kecelakaan adalah mobil bus parkir di tempat dengan posisi kemiringan kritis dan tanah yang tidak stabil.

Berdasarkan hasil investigasi dan analisis dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab yang paling memungkinkan terjadinya kecelakaan adalah mobil bus parkir di tempat dengan posisi kemiringan kritis dan tanah yang tidak stabil.

"Penambahan jumlah barang dan penumpang diatas bus yakni kurang lebih 2,8 ton, hal ini akan menyebabkan ketahanan rem parkir mobil bus berubah dari statis menjadi dinamis. Karakteristik rem parkir harusnya dipahami oleh operator mobil bus sehingga perilaku dan kebiasaan pengemudi khususnya saat menyalakan mesin
agar berada di ruang kemudi," pungkasnya.

Agar kecelakaan dengan penyebab yang sama dapat terhindar di kemudian hari, KNKT memberikan dua rekomendasi yang ditujukan kepada Kementerian Perhubungan RI, dua rekomendasi kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, tiga rekomendasi kepada Korps Lalu Lintas Kepolisian RI dan satu rekomendasi kepada Organda, Aptrindo, dan Kamselindo.***

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto

Tags

Terkini

Terpopuler