KABAR TEGAL - Dalam rangka percepatan pencapaiaan herd immunity dan target vaksinasi bagi masyarakat umum, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten tegal menggelar kegiatan vaksinasi gratis di gedung Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis 16 September 2021.
Kali ini GP Ansor Kabupaten Tegal menggandeng RS Harapan Sehat, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal dengan menyediakan sekitar 1700 dosis vaksin yang disebar di enam titik vaksinasi. Yakni MWC NU Slawi, Talang, Kramat, Bumijawa, Pagarbarang serta Ponpes Hasyim Asya'ri Kecamatan Tarub.
Ketua GP Ansor Kabupaten Tegal Nurfanani mengatakan, dosis vaksin dengan jenis sinovac ini menyasar masyarakat umum yang belum mendapatkan dosis vaksin karena keterbatasan kuota.
"Kegiatan vaksinasi ini menyasar masyarakat umum, ini sebagai bentuk sinergitas kita membantu pencapaian target vaksinasi di Kabupaten Tegal yang masih relatif rendah, sekitar 23 persen," jelas Fanani.
Fanani juga meminta semua pihak yang memilki akses untuk melakukan pendekatan ke pemerintahj pusat maupun provinsi dapat mengupayakan penambahan kuota vaksin di Kabupaten Tegal.
"Pekan lalu kabupaten Tegal sudah masuk level 2 PPKM, karena indikator pencapaian vaksin rendah kita turun level menjadi level 3. Oleh karena itu, mari secara bersama-sama mengupayakan penambahan dosis vaksin dan segera didistirbusikan kepada masyarakat, dengan demikian kita akan lebih cepat mencapai level 2 agar geliat perekonomian bisa segera normal," ujarnya.
Terpisah, Direktur RS Harapan Sehat Slawi, dr M Dipa menjelaskan kegiatan vaksinasi gratis ini merupakan upaya sosial yang dilakukan untuk membantu masyarakat kabupaten Tegal. Dipa mengatakan dengan menggandeng GP Ansor Kabupaten Tegal, pihaknya sangat merasa terbantu karena GP Ansor memiliki jaringan yang luas dan akar rumput hingga pelosok desa.
"GP Ansor punya jaringan yang memadai sehingga distribusi vaksin kepada masyarakat bisa masksimal. Saya berharap giat ini bisa terus kami laksanakan terutama di lingkungan pondok pesantren, karena kita tau pesantren merupakan titik krusial penyebaran Covid-19. Jangan sampai ada lagi klaster pesantren terutama di wilayah Kabupaten Tegal ini," pungkas dr Dipa.***