Keenam pilar tersebut pertama Transformasi Layanan Primer, dari fokus mengobati menjadi kearahan pencegahan.
Baca Juga: Kebakaran Lahan Kosong, Polres Tegal Kota Kerahkan Mobil AWC Bantu Padamkan Api
Kedua, Transformasi Layanan Rujukan, dari akses layanan Kesehatan yang susah menjadilebih mudah.
Kemudian yang ketiga Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, dari industri kesehatan yang bergantung ke luar negeri menjadi mandiri di dalam negeri dan dari sistem kesehatan yang rentan di masa wabah menjadi tangguh.
Pilar keempat yaitu Transformasi Pembiayaan Kesehatan, dari pembiayaan yang tidak efisien menjadi transparan dan efektif.
Baca Juga: Hendak Edarkan Ganja 1 Kg, Pemuda Asal Jembayat Tegal Ditangkap Polisi
Kelima, Transformasi Sumber Daya Manusia di Bidang Kesehatan, dari tenaga kesehatan yang kurang menjadi cukup dan merata dan keenam yaitu Transformasi Teknologi Kesehatan, dari sistem informasi yang terfragmentasi menjadi terintegrasi dan dari teknologi kesehatan yang tertinggal menjadi terdepan.
“Transformasi kesehatan tidak dapat terwujud tanpa transformasi budaya kerja para insan kesehatan,” tandasnya.
Transformasi kesehatan adalah tonggak penting dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia menuju bangsa yang maju. Tidak hanya di kota-kota besar, transformasi kesehatan harus menjangkau ke seluruh penjuru Indonesia, tidak terkecuali didaerah terpencil, tertinggal, di perbatasan, maupun kepulauan. ***