Tangkap Hama Tikus Dengan Anjing PemburuTangkap Hama Tikus dengan Anjing Pemburu

- 23 September 2022, 15:40 WIB
Anjing pemburu digunakan oleh para petani di Desa Rengasbandung Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes Jawa Tengah
Anjing pemburu digunakan oleh para petani di Desa Rengasbandung Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes Jawa Tengah /Sri Yatni


KABAR TEGAL -  Anjing pemburu digunakan oleh para petani di Desa Rengasbandung Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes Jawa Tengah, untuk menekan hama tikus sawah atau kotrek.
Brebes – Anjing pemburu digunakan oleh para petani di Desa Rengasbandung Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes Jawa Tengah, untuk menekan hama tikus sawah atau kotrek.

Disampaikan Babinsa Rengasbandung Koramil 02 Jatibarang Kodim 0713 Brebes Serma Wahyu Widiyarto, bahwa saat ini hama tikus menjadi momok para petani di desa binaannya itu.
Disampaikan Babinsa Rengasbandung Koramil 02 Jatibarang Kodim 0713 Brebes Serma Wahyu Widiyarto, bahwa saat ini hama tikus menjadi momok para petani di desa binaannya itu.

Baca Juga: Babinsa Kersana Masih Bagi-bagi Ponggol kepada Pengguna Jalan

“Gerdal tikus atau gerakan pengendalian hama tikus ini sebagai upaya ketahanan pangan di Desa Rengasbandung karena banyak petani palawija yang turun drastis atau bahkan gagal panen karena hama ini,” ujarnya.
“Gerdal tikus atau gerakan pengendalian hama tikus ini sebagai upaya ketahanan pangan di Desa Rengasbandung karena banyak petani palawija yang turun drastis atau bahkan gagal panen karena hama ini,” ujarnya.

Anjing pemburu beserta pemiliknya, khusus didatangkan dari Desa Kecepit, Kecamatan/Kabupaten Pemalang. Untuk biaya sewa per hari sebesar Rp. 200 ribu untuk masing-masing pemilik anjing.
Anjing pemburu beserta pemiliknya, khusus didatangkan dari Desa Kecepit, Kecamatan/Kabupaten Pemalang. Untuk biaya sewa per hari sebesar Rp. 200 ribu untuk masing-masing pemilik anjing.

Kemudian disampaikan Kepala Desa Rengasbandung Wuryanto SE, bahwa yang bisa dilakukan para petani adalah menekan hama, karena untuk membasmi tikus yang populasinya sangat cepat atau mudah beranak pinak, memang sangat sulit.
Kemudian disampaikan Kepala Desa Rengasbandung Wuryanto SE, bahwa yang bisa dilakukan para petani adalah menekan hama, karena untuk membasmi tikus yang populasinya sangat cepat atau mudah beranak pinak, memang sangat sulit.

Baca Juga: Asyik! BSU 2022 Tahap II Segera Cair Rp600 Ribu, Cek Penerima Bantuan Subsidi Upah di 3 Link Ini!

”Bersama petani dari Gapoktan Tani Subur Rengasbandung, kami menggunakan tenaga anjing karena sangat efektif di saat musim kemarau,” beber mantan Sinder/Manager Perkebunan PG. Jatibarang.
”Bersama petani dari Gapoktan Tani Subur Rengasbandung, kami menggunakan tenaga anjing karena sangat efektif di saat musim kemarau,” beber mantan Sinder/Manager Perkebunan PG. Jatibarang.

Menurut mantan pegawai yang sudah bekerja selama 26 tahun di PG tersebut, anjing pemburu tikus itu memang dilatih sejak kecil untuk mengendus keberadaan sarang tikus dan menangkapnya saat keluar lubang waktu digali dengan kemungkinan keberhasilan yaitu 95 %.
Menurut mantan pegawai yang sudah bekerja selama 26 tahun di PG tersebut, anjing pemburu tikus itu memang dilatih sejak kecil untuk mengendus keberadaan sarang tikus dan menangkapnya saat keluar lubang waktu digali dengan kemungkinan keberhasilan yaitu 95 %.

Baca Juga: Survei Mayoritas Warga Setuju Ferdy Sambo Dipecat, Polri: Sejak Awal Kami Komitmen!

Diterangkan lebih dalam oleh Wuryanto, metode pengasapan kurang maksimal jika dilakukan di musim kemarau karena tanah banyak yang merekah sehingga asap banyak yang keluar melalui rekahan-rekahan tanah.
Diterangkan lebih dalam oleh Wuryanto, metode pengasapan kurang maksimal jika dilakukan di musim kemarau karena tanah banyak yang merekah sehingga asap banyak yang keluar melalui rekahan-rekahan tanah.

Menurut, bahwa ia juga baru saja mengalami kerugian yang cukup lumayan karena serangan hama tikus. Bagaimana tidak, dari 1 hektar lahan yang ditanami jagung hanya bisa panen kurang dari 2 ton, sedangkan normalnya adalah 8 ton lebih.
Menurut, bahwa ia juga baru saja mengalami kerugian yang cukup lumayan karena serangan hama tikus. Bagaimana tidak, dari 1 hektar lahan yang ditanami jagung hanya bisa panen kurang dari 2 ton, sedangkan normalnya adalah 8 ton lebih.

Per hari pihaknya mengeluarkan biaya sebesar Rp. 400 ribu untuk dua pemilik anjing yang ikut berburu, dan rencananya akan menggunakan jasa mereka selama satu minggu.
Per hari pihaknya mengeluarkan biaya sebesar Rp. 400 ribu untuk dua pemilik anjing yang ikut berburu, dan rencananya akan menggunakan jasa mereka selama satu minggu.

Baca Juga: Cek Online Penerima Bansos PKH 2022 yang Cair September dengan Login di Link cekbansos.kemensos.go.id

“Untuk pembiayaan sudah disepakati dalam musdes, yaitu masing-masing pemilik lahan seluas 1 hektar membantu sebesar Rp. 150 ribu, kemudian untuk kekurangannya akan ditanggulangi pemdes,” sambungnya.
“Untuk pembiayaan sudah disepakati dalam musdes, yaitu masing-masing pemilik lahan seluas 1 hektar membantu sebesar Rp. 150 ribu, kemudian untuk kekurangannya akan ditanggulangi pemdes,” sambungnya.

Sementara disampaikan Kirman (27), selaku pemilik anjing pemburu yang bernama baret, itheng, dan choki, dirinya juga sangat terbantu karena disewa oleh pihak Pemdes Rengasbandung selama satu minggu. (Aan)
Sementara disampaikan Kirman (27), selaku pemilik anjing pemburu yang bernama baret, itheng, dan choki, dirinya juga sangat terbantu karena disewa oleh pihak Pemdes Rengasbandung selama satu minggu.***

Editor: Dessi Purbasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x