Brebes Jadi Perlintasan Distribusi Obat Antar Provinsi, Dewi Aryani Minta Pengawasan Diperketat

- 4 Maret 2022, 07:47 WIB
Kegiatan Komunikasi dan Edukasi (KIE) tentang Keamanan Pangan bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang yang dilaksanakan di Desa Songgom Lor, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes, Kamis 3 Maret 2022
Kegiatan Komunikasi dan Edukasi (KIE) tentang Keamanan Pangan bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang yang dilaksanakan di Desa Songgom Lor, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes, Kamis 3 Maret 2022 /Kabar Tegal / Sandy/

KABAR TEGAL - Maraknya peredaran obat dan makanan palsu dan tak berizin di Kabupaten Brebes, Aggota DPR RI Dr. Dewi Aryani M.Si., meminta kepada pemerintah daerah dan aparat terkait untuk meningkatkan pengawasan. Dirinya juga mengimbau kepada masyarakat bisa menjadi konsumen cerdas, agar tidak terbuai produk dengan harga miring namun ternyata palsu. 

Hal ini dikatakan Dewi Aryani dalam Kegiatan Informasi, Komunikasi dan Edukasi (KIE) tentang Keamanan Pangan bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang yang dilaksanakan di Desa Songgom Lor, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes, Kamis 3 Maret 2022. 

"Saya banyak mendapat laporan dari masyarakat terkait obat-obatan palsu ini, kemasannya sama, isinya sama, tapi ternyata palsu," ungkap Dewi Aryani. 

Dewi menambahkan, Kabupaten Brebes merupakan jalur perbatasan yang bisa dilalui lewat jalur utara dan selatan. Jadi potensi peredaran obat-obatan terlarang di tengah masyarakat sangatlah tinggi. 

Baca Juga: Upaya Peningkatan SDM, Pemkab Tegal Terima DAK Rp550 Juta dari BBPOM

"Brebes ini kabupaten lintasan antar provinsi, jadi rawan, semua yang masuk Jawa Tengah dari Jawa Barat dan DKI pasti lewatnya Brebes. Tidak hanya obat-obatan, narkoba juga banyak. Maka Brebes harus meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan," ujar legislator PDI Perjuangan (PDIP) ini. 

Dalam agenda materi, Kepala BBPOM di Semarang Dra. Sandra M.P Linthin, Apt., M.Kes  juga menjelaskan tentang keamanan pangan dengan tujuan agar masyarakat menjadi konsumen cerdas dalam membeli produk obat dan makanan.

"Kita adakan dengan cara sosialisasi sehingga bisa memberikan pemahaman-pemahaman kepada masyarakat bagaimana bisa menjadi masyarakat atau konsumen yang cerdas, baik dalam mengkonsumsi obat-obatan dan makanan, kosmetik, dan suplemen kesehatan," kata Sandra.

Dari hasil pengawasan BBPOM Semarang, menurutnya, di wilayah Jawa Tengah masih ditemukan produk yang mengandung bahan kimia berbahaya.

Baca Juga: Kunjungi Korban Banjir Bandang Bumiayu, Dewi Aryani Minta Penebangan Hutan di Gunung Slamet Dihentikan

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x