Dalam diskusi ini, narasumber dari Dit Binmas Polda Jateng membahas berbagai strategi dan teknik dalam mengelola informasi di media sosial, serta cara mendeteksi dan menangani hoaks yang dapat mengganggu stabilitas keamanan. Pemimpin Redaksi Tribun Jateng memberikan pandangan tentang peran media dalam menyajikan informasi yang akurat dan edukatif kepada masyarakat.
Baca Juga: Hari Bhayangkara ke-78, Polres Tegal Gelar Upacara Ziarah dan Tabur Bunga di TMP Pura Kusuma Persada
Sementara itu, perwakilan dari Mafindo memaparkan langkah-langkah konkret dalam memerangi hoaks dan disinformasi di dunia maya dan influencer dari IG InfoKejadian_Genuk juga berbagi pengalaman tentang bagaimana komunitas digital dapat berkontribusi secara positif dalam menjaga harkamtibmas.
Sementara itu atas kegiatan ini Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan bahwa Kepolisian tidak dapat bekerja sendiri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, Kolaborasi dengan Netizen dan berbagai pihak terkait sangatlah penting.
Ia berharap melalui kegiatan FGD ini, terjalin kerjasama yang lebih erat antara Kepolisian, Media, LSM, dan komunitas Netizen.
"Dengan sinergi yang kuat antara Kepolisian dan Netizen, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif. Netizen policing adalah bentuk partisipasi aktif dari masyarakat yang sangat kami apresiasi dan dukung," ungkap Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Kegiatan FGD ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif, dimana para peserta mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan pendapat dan pertanyaan kepada para narasumber.
Dengan demikian, diharapkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya netizen policing dalam harkamtibmas dapat semakin meningkat di kalangan masyarakat. ***