Sehingga kemanfaatan lembaga ini dapat dirasakan oleh kalangan yang benar-benar membutuhkan.
Direktur CAFS, M. Afifudin mengatakan dalam sambutannya mengatakan,
“Sebenarnya Beasiswa bukan ditunjukkan untuk orang-orang miskin atau orang-orang yang berprestasi saja, melainkan dimaksudkan kepada siapa pun yang memang memenuhi syarat. Peluangnya, saat ini akses dan informasi mengenai beasiswa lebih melimpah, sehingga kendala utamanya ada pada diri sendiri, yakni meningkatkan kapasitas kebahasaan, menjadi pribadi yang disiplin, dan berani belajar sendiri”.
Baca Juga: Kasus Bully di Cilacap, Polri Memberikan Bantuan Pengobatan Korban Perundungan, Kasus Diproses Hukum
Soft-launching yang digelar saat ini bertajuk “Elevating Education Capacity Through Innovation, Language, and Acceleration Programs” guna menciptakan ekosistem komunitas anak muda kreatif dan semangat dengan tujuan mendapatkan beasiswa yang berorientasi global dan masa depan.
Ia menyampaikan juga mengenai pentingbya ekosistem yang perlu dibangun sejak saat ini, karena salah satu faktor tumbuhnya semangat belajar seringkali diawali dari lingkungan tempat ia tinggal.
Oleh karenanya, menciptakan lingkungan yang tepat amat sangat mempengaruhi pemikiran dan kepribadian, karena sesungguhnya orang yang kecil bukan persoalan fisik, melainkan mental dan ekosistem yang ‘merasa kecil’.
Baca Juga: Kasur dan Bed Cover: Kunci untuk Kenyamanan Tidur yang Maksimal
Maka, sejak awal yang perlu dibangun dan dibentuk adalah mentalnya dulu, karena mental itu diibaratkan sebuah wadah yang diluaskan, jadi jangan hanya hidangan-pengetahuan apa pun dapat tertampung dengan baik jika tempatnya luas. ***