Sambil Gowes, Ganjar Pantau Penanganan Banjir di Kota Semarang

- 28 Februari 2021, 19:45 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melihat kondisi banjir di Kaligawe Kota Semarang, Minggu 28 Februari 2021
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melihat kondisi banjir di Kaligawe Kota Semarang, Minggu 28 Februari 2021 /twitter.com/enjoyjateng

KABAR TEGAL - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus memantau penanganan banjir di Kota Semarang. Sambil gowes pagi, Ganjar berkeliling mengecek titik-titik banjir di ibu kota provinsi Jawa Tengah itu, Minggu (28 Februari 2021).

Pantauan di lapangan, sejumlah genangan sudah mulai surut. Misalnya di Jalan Kaligawe Semarang, hampir seluruh jalan pantura itu kini sudah surut bahkan kering. Genangan kini hanya ada di dua titik, yakni depan RSI Sultan Agung dan sebelum lampu merah Trimulyo Genuk. Padahal awalnya, seluruh jalan Kaligawe itu sebelumnya terendam banjir dengan ketinggian lebih dari 40 cm. Di bawah jembatan tol Kaligawe yang tadinya banjir cukup dalam, kini juga sudah surut.

“Alhamdulillah mulai surut, kemarin memang saya minta dilakukan tindakan tambahan dengan menambah pompa. Ya meskipun belum tuntas, tapi ini ditambah dan sekarang mulai surut. Ini yang kami lakukan juga di Pekalongan untuk mempercepat penanganan banjir,” kata Ganjar.

Baca Juga: Nuansa 'Jadul', PT KAI Hadirkan Kembali Livery Lokomotif Tahun 1953-1991

Dia menegaskan, penanganan banjir di Semarang, Demak, dan Pekalongan sudah dibahas secara berjenjang dari kabupaten/ kota hingga pemerintah pusat. Pihaknya sudah menganggarkan perencanaan dalam waktu pendek, yakni menambah kapasitas pompa.

“Karena beberapa daerah itu perlu kita bereskan dengan cepat. Ini perlu dikeroyok dan tindakan yang dilakukan harus dengan kondisi kedaruratan. Kemarin kita hitung, kalau mau di-push dengan pompa, itu butuh anggaran sekitar Rp75 miliar. Saya minta dicarikan dananya agar bisa dipasang dengan cepat,” tegas gubernur.

Sambil menunggu itu, Ganjar meminta semua pompa yang ada saat ini dioperasikan semuanya untuk menangani banjir. Sebab saat mengecek rumah pompa Kali Babon, Ganjar menemukan pompa tidak menyala, dan hanya dua dari empat pompa yang bisa dioperasikan. Dua pompa lainnya rusak.

“Di Kali Babon tadi pagi pompanya mati, artinya kawan-kawan pengelola harus punya sensitivitas yang lebih. Kalau cuaca bagus dan masih ada genangan, mbok ya itu disedot. Sudah sensitivitas itu saja, disedot,” tegasnya.

Baca Juga: Singgung Kisruh Dedy Yon-Jumadi Saat Lantik 17 Kepala Daerah, Ganjar: Kerukunan Itu Butuh Komunikasi

Selain tindakan jangka pendek, Ganjar juga meminta penanganan jangka panjang segera dilakukan. Misalnya, normalisasi aliran sungai yang ada di daerah langganan banjir. Dari pantauannya di Kali Babon Semarang misalnya, ia melihat sedimentasi sungai cukup tinggi.

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella

Sumber: Humas Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x