Gencarkan Tracing, Tes PCR di Jateng Lampaui Target WHO 

- 2 Desember 2020, 06:56 WIB
Yulianto menerangkan, tingginya tes di Jateng ini tentu berpengaruh pada tingginya angka kasus positif Covid-19. Sebab semakin banyak tes yang dilakukan, maka akan semakin banyak kasus yang ditemukan.
Yulianto menerangkan, tingginya tes di Jateng ini tentu berpengaruh pada tingginya angka kasus positif Covid-19. Sebab semakin banyak tes yang dilakukan, maka akan semakin banyak kasus yang ditemukan. /

 

KABAR TEGAL - Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan cara tracing terus dilakukan. Bahkan, jumlah pengetesan di provinsi yang dipimpin Ganjar Pranowo ini telah melampaui target tes yang ditetapkan WHO.

Dalam standar tes Covid-19 yang ditetapkan WHO, pemeriksaan yang harus dilakukan adalah 1/1.000 penduduk perminggu. Dengan jumlah penduduk Jawa Tengah sekitar 34 juta orang, maka standarnya ada 34.000 orang yang dites di Provinsi ini.

“Jumlah testing PCR di Jawa Tengah pada minggu ke-48 adalah 70.053 tes. Padahal sesuai target WHO yang mensyaratkan 1/1.000 penduduk per minggu, seharusnya hanya 34.000 warga yang dites.  Jadi, jumlah tes kita dua kali lebih tinggi dari target WHO,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo, saat ditemui di kantornya, Senin (30 November 2020).

Baca Juga: Siapkan Alat Tes Cepat Antigen di Pengungsian Merapi

Yulianto menerangkan, tingginya tes di Jateng ini tentu berpengaruh pada tingginya angka kasus positif Covid-19. Sebab semakin banyak tes yang dilakukan, maka akan semakin banyak kasus yang ditemukan.

“Ini yang perlu diketahui masyarakat. Jadi masyarakat harus paham, kalau kasus ditemukan banyak karena tesnya banyak, itu hal yang positif. Artinya, kita semua bisa tahu lebih dini, sehingga bisa memberikan respon yang lebih cepat. Kalau jumlah tesnya sedikit, tentunya yang diketahui hasilnya sedikit,” jelasnya.

Pada minggu ke-44 lanjut Yulianto, angka kematian akibat Covid-19 di Jawa Tengah mencapai 5,11. Angka itu terus mengalami penurunan di angka 4,94 di minggu ke-45, turun lagi menjadi 4,62 pada minggu ke-46, turun lagi 4,49 pada minggu ke-47 dan sekarang menjadi 4,25.

“Jadi semakin dini ditemukannya kasus positif dengan peningkatan testing itu, maka treatment-nya semakin bagus. Tentu itu sangat berdampak pada turunnya angka kematian di Jawa Tengah dan meningkatnya angka kesembuhan,” terangnya.

Baca Juga: Pangdam IV Diponegoro Ingatkan Perwiranya Miliki Kepatuhan Yang Tinggi Terhadap Hukum

Halaman:

Editor: Dasuki Raswadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x