KABAR TEGAL – Sri Lanka resmi dinyatakan sebagai negara bangkrut, setelah perdana menteri Mahinda Rajapaksa undur diri.
Mahinda rajapaksa merupakan perdana menteri dari negara Sri Lanka yang sekarang, namun setelah terjadinya krisis ekonomi, Ia dinilai tidak dapat mengatasi krisis dinegaranya dan menyatakan undur diri.
Akibat dari undur dirinya sang perdana menteri Mahenda Rajapaksa kini Sri Lanka dinyatakan sebagai negara yang bangkut.
Hal ini disebabkan krisis ekonomi, kekurangan bahan-bahan makanan, obat-obatan, dan juga bahan bakar yang mengakibatkan pemadaman listrik secara bersamaan.
Banyak sekali masyarakat Sri Lanka yang menderita dan kelaparan.
Meskipun termasuk negara berkembag pada tahun 2016 perkembangan ekonomi Sri Lanka mengalami pertumbuhan sekitar 4,3 persen dengan pendapatan Domestik Bruto mencapai US$260,6 milyar sedangkan pendapatan per kapita mencapai US$12.300.
Sri Lanka merupakan negara dengan pengahasil grafit terbesar di dunia. Grafit negara ini juga dikenal memiliki kualitas yang tinggi. Sumber daya alam lain terdiri atas biji besi dan batu mulia.
Di lansir dari Encyclopedia Britannica Sri Lanka merupakan negara berkembang yang berada di Asia Selatan, terdiri dari Indo-gangga dan Semenanjung India. Termasuk diantaranya ada negara Bangladesh, Bhutan, India, Pakistan, Nepal Sri Lanka, Afghanistan, Dan Maladewa.
Namun semenjak terjadinya pandemi Covid-19 Sri Lanka mengalami krisis ekonomi, selain itu beberapa alasan yang mengakibatkan Sri Lanka mengalami kebangkrutan adalah utang yang gagal dibayarkan.
Sri Lanka memiliki utang sebesar US$51 miliar atau sekitar Rp734 triliun. Akibatnya banyak masyarakat yang menderita, ditambah lagi adanya pemadaman listrik secara bersamaan.
Hal ini disebabkan pemerintah sudah tidak mampu lagi membeli bahan bakar untuk membangkitkan listrik.
Selain itu krisis makanan dan juga obat-obatan hingga bahan bakar menambah penderitaan masyarakat Sri Lanka.
Hal ini mendorong warga Sri Lanka turun ke jalanan dan menuntut sang perdana menteri Mahenda Rajapaksa karena dinilai tidak becus dalam menangani krisis di negaranya, sehingga menimbulkan penderitaan kepada masyarakat.
Setelah perdana menteri Mahenda Rajapaksa mengundurkan diri krisis di negara Sri Lanka pun tidak kunjung membaik dan malah lebih parah dibanding sebelumnya, sehingga Sri Lanka dinyatakan sebagai negara yang bangkrut.
Masyarakat pun mulai berbondong-bondong pindah ke Australia melalui jalur lautan.
Hal ini disebabkan banyak warga yang menderita dan kelaparan dan ingin mengubah kehidupannya dengan pindah ke Australia, dan berharap kehidupannya menjadi lebih baik dibandingkan terus berada di Sri Lanka.***