Cadangan Minyak dan Gas Ditemukan di Laut Natuna Utara, China Gelar Latihan Perang

27 Januari 2021, 12:57 WIB
Laut Natuna /ANTARA

KABAR TEGAL- China National Offshore Oil Corp (CNOOC) pada Senin, 25 Januari 2021 mengumumkan penemuan cadagang minyak gas di Laut Natuna Utara.


Media Partai Komunis China, The Global Times mengklaim cadangan minyak dan gas di Laut Natuna Utara itu merupakan yang terbesar, yakni sekitar 50 juta kubik meter.

Baca Juga: Hapus Kebijakan Donald Trump, Joe Biden Aktifkan Kembali Bantuan AS untuk Palestina


Menyusul kabar penemuan cadangan minyak dan gas di Laut Natuna Utara, China dalam waktu dekat akan unjuk gigi dengan menggelar latihan militer demi di tengah ketegangan dengan Amerika Serikat (AS).


Dikutip Kabar-tegal.com dari Pikiran-Rakyat.com, cadangan minyak dan gas yang baru ditemukan CNOOC dinamai Huizhou 26-6. Lokasinya berada di dangkalan Muara Sungai Mutiara alias Zhujiang.

Baca Juga: Presiden Jokowi Lantik Listyo Sigit Prabowo Sebagai Kapolri


Penemuan ini dikabarkan telah dikonfirmasi dan disetujui oleh Kantor Peninjau Cadangan Minyak dan Gas Kementerian Sumber Daya Alam China.


Cadangan minyak dan gas sebesar 50 juta meter kubik tersebut diyakini dapat memperkuat ketahanan energi di wilayah Teluk Besar Guangdong-Hong Kong-Makau.


Berjarak 162 kilometer dari Hong Kong, cadangan minyak dan gas itu berada di lautan dengan kedalaman 113 meter dengan tebal lapisan reservoir hingga 422.2 meter.


Setelah dilakukan pengujian sumur, setidaknya lokasi tersebut bisa menghasilkan hingga 500 meter kubik minyak mentah dan 600.000 meter kubik gas alam per hari.

Baca Juga: Jokowi: Masyarakat Mendapat Jatah Vaksinasi Pada Pertengahan Februari 2021


Kepala Geologis CNOOC Cabang Shenzen, Gao Yangdong mengatakan sumur tersebut akan memberikan manfaat sosial dan ekonomi, serta menyediakan produksi energi hingga 20 juta ton minyak.


Menyusul kabar tersebut, pemerintah China mengumumkan akan menggelar latihan militer di Laut Natuna Utara pada Selasa 26 Januari 2021 pekan ini.


Lembaga Keamanan Maritim China baru saja mengeluarkan larangan melintas di sebagian perairan dekat Teluk Tonkin ke arah barat Semenanjung Leizhou di barat daya China sejak Rabu 27 Januari 2021 hingga Sabtu 30 Januari 2021.


Tidak dijelaskan apakah di sana akan digelar latihan perang atau seberapa besar latihan militer yang bakal dijalankan.


Latihan perang ini dipicu oleh kemarahan China terhadap kapal-kapal induk AS yang terus berlalu-lalang di Laut Natuna Utara sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel " Temukan Cadangan Minyak dan Gas di Laut Natuna Utara, China Makin Berani Gelar Latihan Perang".

Sekelompok kapal induk AS yang dipimpin USS Theodore Roosevelts melintas Laut Natuna Utara pada Sabtu 23 Januari 2021, tiga hari setelah pelantikan Joe Biden untuk mempromosikan 'kebebasan berlayar di lautan'.


Laut Natuna Utara memang menjadi titik konflik yang awet antara China dan AS. China mengklaim seluruh wilayah Laut Natuna Utara sebagai teritorialnya melalui klaim nine dash line.
Aksi ini ditentang negara-negara tetangga, juga dilawan oleh AS lantaran perairan itu menjadi area lalu-lalangnya kapal-kapal perdagangan internasional.


Pengumuman latihan perang China di Teluk Tonkin, sebelah timur Vietnam, bersamaan dengan pembukaan kongres nasional Partai Komunis Vietnam di Hanoi.


Sehari sebelumnya, China mengeluhkan seringnya Amerika Serikat mengirim pesawat jet tempur dan kapal perang ke Laut Natuna Utara, menggunakan triliunan dolar AS untuk 'unjuk gigi' dan aksi tersebut dianggap mengganggu kedamaian dan stabilitas di kawasan ini.***

 

Editor: Lazarus Sandya Wella

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler