KABAR TEGAL - Kue keranjang merupakan salah satu makanan tradisional dari Tionghoa yang memiliki tekstur yang kenyal dan lengket, rasa yang manis dan warna yang putih hingga kecoklatan.
Rupanya, kue keranjang ini memiliki sebutan dalam bahasa Tionghoa yaitu “Nian Gao” yang memiliki arti kue yang lengket.
Kue keranjang atau Nian Gao ini disajikan saat perayaan imlek karena memiliki makna tersendiri bagi orang Tionghoa, apakah itu? Simak selengkapnya.
1. Simbol Penting
Secara harfiah kue keranjang atau yang disebut dengan “Nian Gao” memiliki arti kue tahun baru yang berkaitan dengan perayaan awal baru Imlek karena dipercaya sebagai simbol yang penting untuk menyambut datangnya tahun baru dengan harapan, penuh kemakmuran, keberuntungan dan panjang umur.
2. Makna Rezeki
Kue keranjang diyakini dapat mendatangkan rezeki karena memiliki makna kerukunan dan persatuan antar anggota keluarga dan tekad yang kuat, sedangkan kue keranjang yang disajikan dengan cara di tumpuk memiliki maksud tentang kehidupan yang lebih baik baik rezeki maupun keberuntungan dibanding dengan tahun sebelumnya.
3. Keberuntungan dan Kemakmuran
Bagi siapa saja yang memakannya, kue ini dipercaya akan mendatangkan keberuntungan dan kemakmuran terhadap orang tersebut. Tak hanya menjadi hidangan yang lezat, kue ini dijadikan sebagai harapan dan aspirasi untuk masa depan yang lebih baik.
4. Konsistensi dan Kekuatan
tekstur yang kenyal dan lengket melambangkan kekompakan dan kebersamaan keluarga. Hal ini menggambarkan harapan keluarga yang kuat dan bersatu.
5.Tradisi dan Warisan Budaya
Kue keranjang telah menjadi tradisi sejak berabad-abad yang lalu dari generasi ke generasi. Biasanya, disajikan saat upacara dan ritual perayaan Tahun Baru Imlek, sehingga menjadi warisan budaya bagi Tionghoa.
Demikian makna dari kue keranjang yang identik dengan perayaan Tahun Baru Imlek. Semoga bermanfaat.***