'Swike Toto' Kudapan Lidah Revolusioner Akhir Pekan di Pinggir Pelabuhan Kota Tegal

- 17 Oktober 2021, 05:43 WIB
Swike yang berasal dari paha kodok
Swike yang berasal dari paha kodok /Kabar Tegal//Anis Yahya

KABAR TEGAL - Awalnya tim KabarTegal bermaksud menyambangi seorang pengusaha ikan hias spesifik Arwana Red Super yang cukup besar di wilayah Pantura.

Namun pada akhirnya bertemu di sebuah warung sederhana yang dikalangan pencinta sea food yang cukup populer. Tepatnya di warung makan Swike Toto yang terletak di Pelabuhan Tegal, hanya berjarak beberapa meter dari kantor Bea Cukai Kota Tegal.

Para pecinta Chinese food pastinya akan senang ketika apa yang mereka santap perlu ditambah pengetahuan melalui berbagai literasi.

"Iya mas banyak literasi yang mengulas tentang masakan Swike. Yang pasti ini gurihnya melebihi kepiting dan ya sejenisnya lah," ujar Udin sambil nyucrup sumsum paha kodok, Sabtu 16 Oktober 2021. 

Baca Juga: 13 Makanan Pengganti Nasi Putih, Cocok Agar Diet Kita Sukses

Bagi yang masih asing dengan makanan ini, swike merupakan makanan Chinese yang dibuat dari paha kodok. Pengolahan paha kodok ini cukup beragam, ada yang digoreng, ditumis, atau direbus.

"Banyak juga yang menyantap swike sambil minum-minum (beralkohol). Seharian kita capai bekerja mas. Kita kumpul-kumpul sambil kendurkan urat syaraf," sela Budi.

Mereka kongkow 12 orang dengan background kapal-kapal nelayan yang bersandar dan diterangi lampu jalanan.

Sebenarnya bagaimana ceritanya tradisi masakan swike ini bisa muncul?

Ternyata kebiasaan makan kodok sudah berlangsung cukup lama di masyarakat Tionghoa, dari beberapa literasi menyebutkan mulai dari awal abad pertama.

Baca Juga: Resep Sate Kambing Empuk Ala Restoran Mahal Spesial Idul Adha 2021

Sebenarnya suku Aztec juga memiliki kebiasaan tersebut, tapi hal ini tidak dicatat dalam literatur gastronomi yang diwariskan oleh orang Romawi.

Nah, kata swike sendiri diambil dari bahasa Hokkian, yaitu dari kata sui yang artinya air dan ke yang artinya ayam. Swike digunakan sebagai eufemisme yang merujuk pada kodok, ini karena kodok tidak lazim untuk dihidangkan sebagai santapan di Indonesia. Kata ini juga menggambarkan rasa daging kodok yang sedikit mirip dengan ayam.

Swike masuk ke Indonesia melalui peran orang-orang Tionghoa jaman dulu yang merantau ke Nusantara. Makanan ini kemudian menyebar dan menjadi favoritnya para pecinta Chinese food.

Baca Juga: 6 Cara Mengendalikan Nafsu Makan Agar Diet Kita Berhasil

Banyak juga yang menyatakan kalau penyebaran swike di Indonesia di mulai dari kota Purwodadi yang berada di Jawa Tengah. Di kota tersebut terdapat restoran swike enak legendaris yang sudah berdiri sejak tahun 1901.

Namun, cukup sulit untuk menemukan hidangan swike dijual bebas di restoran karena mayoritas warga Indonesia beragama Islam dan menganut mazhab Syafi'i. Mashab tersebut melarang umatnya untuk mengonsumsi daging kodok.***

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x