Baca Juga: Resep Sate Kambing Empuk Ala Restoran Mahal Spesial Idul Adha 2021
Sebenarnya suku Aztec juga memiliki kebiasaan tersebut, tapi hal ini tidak dicatat dalam literatur gastronomi yang diwariskan oleh orang Romawi.
Nah, kata swike sendiri diambil dari bahasa Hokkian, yaitu dari kata sui yang artinya air dan ke yang artinya ayam. Swike digunakan sebagai eufemisme yang merujuk pada kodok, ini karena kodok tidak lazim untuk dihidangkan sebagai santapan di Indonesia. Kata ini juga menggambarkan rasa daging kodok yang sedikit mirip dengan ayam.
Swike masuk ke Indonesia melalui peran orang-orang Tionghoa jaman dulu yang merantau ke Nusantara. Makanan ini kemudian menyebar dan menjadi favoritnya para pecinta Chinese food.
Baca Juga: 6 Cara Mengendalikan Nafsu Makan Agar Diet Kita Berhasil
Banyak juga yang menyatakan kalau penyebaran swike di Indonesia di mulai dari kota Purwodadi yang berada di Jawa Tengah. Di kota tersebut terdapat restoran swike enak legendaris yang sudah berdiri sejak tahun 1901.
Namun, cukup sulit untuk menemukan hidangan swike dijual bebas di restoran karena mayoritas warga Indonesia beragama Islam dan menganut mazhab Syafi'i. Mashab tersebut melarang umatnya untuk mengonsumsi daging kodok.***