Lalu bagaimana jika ternyata unggahan tersebut terlanjur viral dan banyak disukai?
Ada baiknya anda melakukan koreksi publik secara halus dengan menyertakan tautan berisikan informasi akurat.
Baca Juga: Apresiasi Gerakan Mahasiswa Jateng Selama Pandemi, Ganjar: Ternyata Kawan-kawan Lebih Produktif
6. Pikir dulu sebelum membagikan
Beberapa cerita mungkin menggunakan bahasa emosional yang kuat tanpa memberikan fakta. Jadi coba #TahanDulu sebelum membagikan ceritanya ke orang lain.
Periksa keakuratannya dulu dan atau merujuklah ke sumber tepercaya seperti situs Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Halaman Kementerian Kesehatan.
Dengan demikian anda bisa melindungi diri sendiri, keluarga, serta lingkungan anda dari misinformasi yang bisa membuat kesalahapahaman.
Hingga Juli 2021, sebanyak 12 juta konten misinformasi tentang Covid-19 dan vaksinasi telah dihapus di platform Facebook secara global.
Baca Juga: Pekerja Seni Jalani Vaksin di Gerai Vaksinasi Polres Tegal
Selain itu unggahan sebanyak 167 juta konten telah ditandai salah oleh pemeriksa fakta atau “fact checker” dari pihak ketiga mengenai konten- kontenterkait Covid-19.
Rupanya ketika pengguna melihat label itu, artinya 95 persen dari mereka yang melihat konten tidak melihat konten orisinilnya.