Hilang Indera Penciuman Akibat Gejala Covid-19, Bisa Pulih dengan Cara Ini !

- 11 Juli 2021, 21:26 WIB
Hilang indera penciuman disebut juga Anosmia / klikdokter.com / kabar tegal
Hilang indera penciuman disebut juga Anosmia / klikdokter.com / kabar tegal /

KABAR TEGAL - Salah satu gejala terpapar Covid-19, yaitu hilangnya kemampuan indera penciuman untuk merangsang aroma dari makanan maupun aroma lainnya.

Kondisi ini dikenal dengan anosmia yang umum dialami pasien Covid-19 dalam kurun waktu beberapa hari atau berbulan-bulan bahkan hampir setahun.

Jika mengalami kondisi ini, apa yang bisa dilakukan untuk membantu memulihkannya?

Baca Juga: Monitoring Lansia Yang Isoman, Wali Kota Tegal Berikan Bantuan

Psikolog Klinis dari University of Dayton, Ohio Julie Walsh-Messinger menyarankan pasien untuk melakukan pelatihan penciuman.

Ia menyarankan untuk mencoba mencium aroma yang sama berulang-ulang, sehingga indera penciuman dapat kembali melatih kemampuan mendeteksi dan mengidentifikasi aroma tersebut.

"Kami optimistis indera penciuman akan kembali pada sebagian orang yang kehilangan indera penciumannya selama beberapa bulan," katanya, dikutip dari Antara.

Baca Juga: Cara Mudah Mengatasi Insomnia dengan Lakukan 5 Kebiasaan Berikut!

SARS-CoV-2 bukanlah satu-satunya virus yang mempengaruhi kemampuan indera penciuman seseorang. Virus mempengaruhi sistem saraf dan koneksi saraf yang diperlukan untuk mendeteksi aroma dan menafsirkannya.

Beberapa orang membutuhkan waktu beberapa hari atau beberapa pekan bahkan ada sebagian orang membutuhkan waktu lebih lama untuk memulihkan kemampuan indera penciumannya.

Kondisi ini bisa mempengaruhi kualitas hidup seperti makanan terasa tidak enak karena cara menilai rasa yang sebenarnya adalah kombinasi dari penciuman, rasa, dan indera peraba.

Baca Juga: Percepat Target, Pemkot Tegal Tambah Gerai Vaksinasi Covid-19

Beberapa orang melaporkan penurunan berat badan karena kehilangan nafsu makan dan tidak dapat menikmati hal-hal yang sebelumnya mereka anggap menyenangkan.

Oleh karena itu, cobalah untuk menyantap makanan kesukaan ketika berada pada kondisi anosmia meskipun memberikan sensasi yang berbeda dari kondisi sehat.

Sementara itu, menurut Dokter Spesialis Paru Sylvia Sagita Siahaan melakukan rehabilitasi penciuman dengan mencium sesuatu seperti minyak kayu putih agar rangsang saraf bisa beregenerasi.

Baca Juga: Ditolak Warga, Usulan Ketua Fraksi Golkar Jadikan OW Guci Tempat Isolasi Pasien Covid

"Yang paling baik rehabilitasi penciuman misalnya mencium sesuatu seperti minyak kayu putih. Jadi kita rangsang saraf lagi saraf-sarafnya untuk bisa beregenerasi supaya anosmianya menjadi perbaikan," katanya.

Selain itu, Peneliti Anosmia Eric Holbrook selaku Direktur Rinologi di Massachusetts Eye and Ear mengatakan bahwa pasien bisa mencoba pelatihan aroma, yaitu menemukan aroma yang kuat dan menghirupnya seraya berfokus pada aroma.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang-orang mengalami peningkatan kemampuan mencium dibandingkan dengan kelompok kontrol setelah menjalani pelatihan penciuman.

Baca Juga: Bawang Merah Ternyata Bisa Usir Tikus Bahkan Sampai Klepek-Klepek

"Tidak semua orang merespons hal yang sama. Ini sesuatu yang non-invasif dan mudah dilakukan dan disarankan," kata Holbrook.

Pasien bisa mengumpulkan beberapa aroma yang kuat misalnya kayu manis, mint, jeruk, wewangian mawar, dan cengkeh. Kemudian, tarik napas selama 10 – 20 detik sambil memikirkan seperti apa aromanya.***

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah