Network
KABAR TEGAL - Berawal dari curahan hati seorang ibu karena anaknya yang masih TK di DO (Drop Out) dari sekolah lantaran alasan yang kurang jelas.
Sang ibu anak TK di DO itupun geram dan mencurahkan isi hatinya melalui TikTok kemudian menjadi trending topik di Twitter.
Ibu tersebut membuat video dan diunggah ke dalam akun TikTok lantaran ia tidak mendapatkan kejelasan dari pihak sekolah mengenai penyelesaian masalah tersebut.
Diduga ayah dari anak TK di DO itu, menghubungi pihak sekolah melalui sambungan telepon.
Baca Juga: Anak TK di DO! Wali Murid Beberkan Alasan Daftarkan Anaknya Sekolah di Yayasan Tersebut
Berikut percakapan antara wali murid dan pihak sekolah.
"Kalo dikeluarkan dengan cara begini, itu profesionalnya dimana ya? Jadi hanya berdasarkan suka dan engga suka, engga ada profesionalnya sama sekali," kata sang ayah.
"O saya ga suka sama orang ini, dah keluarin, alasannya pun ga jelas, cuman gegara orang tua aja yang komplain ya ga? Bukan karena anaknya mukulin anak orang atau apa. Saya tanya, ada ga aturannya di sekolah itu?,"lanjutnya.
"Eeeee... Mohon maaf ya pak ya, tadi juga udah ada beberapa yang kita sampaikan juga begitu. Jadi kalo itu karena postingannya mami kemarin ke pihak sekolah," jawab pihak sekolah.
"Bukan, sekarang Anda ada engga waktu pertama kali masuk ada aturan menyatakan kita tidak boleh memposting apa-apa mengenai sekolah?,"tuturnya.
"Trus mendadak dengan aturan seperti itu, tiba-tiba dikeluarkan,"lanjutnya.
Pihak sekolah sedikit menyela dan mencoba untuk menjawab dari laporan yang telah di laporkan oleh orang tua anak mengenai alasan jelas mengeluarkan buah hatinya dari sekolah.
"Maaf pak, boleh diulangi lagi?,"Tanya salah satu guru.
"Nah waktu diawal, pertama kali awal masuk ada ga aturan yang menyatakan kita tidak boleh posting mengenai sekolah apapun itu dan ada konsekuensinya," tegas sang ayah wali murid.
"Sekarang, gara-gara postingan seperti itu ya kan, mendadak keluar keputusan anak dikeluarkan dari sekolah,"lanjutnya.
"Dan uangnya tidak dikembalikan sama sekali dan kerugian di kita dong kalo kayak gitu. Ga ada profesionalnya pihak sekolah,"
"Bisa aja misalnya ke depannya ada kejadian lagi, oh saya ga suka sama anak murid ini, apa sama wali ini saya keluarkan lah,"
"Traumalah lama-lama orang yang sekolah disana, "
"Gini aja, saya kan tahu miss Wiwi kan cuman kerja disitu ya? Bisa ga saya ngomong sama yang berwewenang langsung soal mengambil keputusan? Jadi ga bolak balik seperti ini,"
"Yang punya wewenang dimana sekarang?,"
"Untuk sekarang mungkin disampaikan infonya dulu begitu ya, pak," Jawab pihak sekolah.
"Tapi kan tidak memberi solusi? Nanti saya ngomong apa miss Wiwi bilang coba nanti kami diskusikan lagi berulang kali,"
"Ujungnya ga jelas, anak kan butuh kejelasan buat sekolah lagi, memang kami tidak mengharapkan lagi untuk disana,"
Wali murid tersebut meminta uang kompensasi per tahun sebesar 16 juta dikembalikan.
"Intinya minta disampaikan saja, kami minta kompensasi yang kita bayarkan itu dikembalikan yang per tahun itu kurang lebih sekitar 16 juta, udah itu aja. Diluar dari promo udah itu aja,"ucapnya.
Pihak sekolah menyampaikan bahwa apa yang telah dibayarkan tidak dapat dikembalikan.
"Iya yang dari finance juga disampaikan susah jelas apa yang sudah dibayarkan tidak sapat dikembalikan," respon pihak sekolah.
Wali murid tersebut tak terima karena merasa ini kejadian khusus yang tiba-tiba anaknya dikeluarkan dari sekolah.
"Iya, tapi ini kejadian khusus bukan kita yang mengundurkan diri atau membatalkan, kita dikeluarkan lho,"ucap wali murid.
"Kewajiban kita sudah dibayarkan tapi tiba-tiba hak kita diambil, disitu yang saya pertanyakan,"lanjutnya.
"Oke oke, eeee, poin pertama tentang keuangan, yang kedua itu untuk pertama kalinya Miquel," tanggapan pihak sekolah.
Sebagai orang tua dari anak TK yang dikeluarkan tiba-tiba oleh pihak sekolah ia tak ingin membahas biaya untuk pertama kali anaknya masuk di sekolah tersebut.
Menurutnya, hal tersebut merupakan urusan mereka serta ingin pihak sekolah lebih fokus dengan kasus yang menimpa mereka.
"Itu ga usah dibahaslah gak papa udah biar kita yang ngurus aja. Fokusin satu aja biar beres, jadi kapan kami akan mendapatkan jawaban?,"tanya orang tua murid.
"Kami meeting-kan dulu ya,"ujar guru sebagai perwakilan pihak sekolah.
"Untuk ke depan biar yang berwenang secara langsung, ada keputusannya kan?,"minta wali murid
"Iya, he'em," ucap guru.
Hingga saat ini belum ada tindak lanjut pihak sekolah terhadap masalah ini. Orang tua dari murid tersebut pun masih menunggu kepastiannya.
Walaupun mereka masih menunggu kepastian, kahirnya anak tersebut pindah di sekolah baru.***
