Network
KABAR TEGAL- Masih hangat diperbincangkan, supporter sepakbola Persis Solo yang membuat keributan di Jogja.
Melalui video yang tengah tersebar di akun Twitter pada 26 Juli 2022, Gibran Rakabuming Raka sebagai Wali Kota Solo atau Surakarta itu meminta maaf atas kericuhan yang terjadi di Tugu Jogja kemarin.
Baca Juga: Cara agar BLT UMKM Cepat Cair, Simak Langkahnya dan Cairkan Dana Rp600 Ribu di Link eform.bri.co.id
"Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya untuk warga Jogja yang merasa tidak nyaman atas kejadian ini," kata Gibran Rakabuming dikutip Kabar-Tegal.com melalui video yang di unggah akun Twitter @Cintada16
Gibran Rakabuming mengatakan bahwa ia akan bertanggung jawab penuh atas kericuhan yang disebabkan warganya di Jogja hingga melakukan koordinasi dengan pihak terkait.
Baca Juga: Tawuran Antar Supporter Sepakbola Solo vs Jogja, Masyarakat Dihimbau Tetap Waspada Lewati Rute Ini
"Saya bertanggung jawab penuh apabila ada kerusakan-kerusakan atau hal yang lain-lain,"jelas Gibran Rakabuming.
Ia pun turut mengatakan bahwa ia sudah berkoordinasi dengan manejemen PERSIS dan pihak terkait dalam menangani hal tersebut.
"Kemarin sudah diidentifikasi juga bahwa ada tempat warung ada kerusakan kecil. Jadi tanggung jawab kami juga. Saya mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,"ucapnya.
Gibran Rakabuming mengatakan bahwa pihaknya telah memberi saran kepada para supporter untuk melewati Selo saja. Tetapi memang sebagian ada yang lewat Jogja dan tidak direkomendasikan lewat sana.
Kini tindakan selanjutnya telah di tindak lanjuti oleh pihak yang berwajib.
Baca Juga: Ganjar Coba Motor Listrik Inovasi Pelajar SMKN 2 Bawang, Banjarnegara
Selain itu, ia mengatakan penjualan tiket nonton sepakbola akan lebih selektif.
"Saya memerintahkan manejemen PERSIS untuk selektif sekali dalam penjualan tiket,"kata Gibran Rakabuming.
Baca Juga: Hastag 'Pak RK' Jadi Trending Nomor 1 di Twitter, Ridwan Kamil Beri Nasehat Ini ke Baim Wong
Ia menyampaikan bahwa diberlakukan blacklist dengan sekelompok supporter yang tengah membuat kerusuhan dan meresahkan warga itu.
"Siapa saja pelakunya dari kelompok mana, mungkin ke depan tidak boleh diberikan tiket ke orang itu (blacklist),"ungkap Gibran Rakabuming.***
