KABAR TEGAL - Setelah gaduh Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkit hewan ternak sapi belakangan ini, tentu benyak menimbulkan kekhawatiran.
Bukan hanya kekhawatiran untuk para peternak akan kesehatan sapinya, tapi juga kekhawatiran para konsumen yang hendak mengonsumsi daging sapi.
Pasalnya wabah PMK ini marak terjadi pada sapi menjelang Hari Raya Idul Adha yang memang disertai dengan kurban yang lazimnya di Indonesia menggunakan hewan ternak seperti sapi dan kambing.
Dengan maraknya PMK pada sapi, kekhawatiran masyarakat akan kesehatan dan keamanan mengonsumsi daging sapi yang terjangkit PMK tentu menjadi pertanyaan.
Atas hal tersebut, Pakar Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Prof Mustofa Helmi menerangkan bahwa daging sapi yang terjangkit PMK aman untuk dikonsumsi dengan syarat daging sapi sudah melalui proses pelayuan sebelum dikonsumsi.
"Proses pelayuan adalah metode dengan cara daging digantung untuk menurunkan PH dari daging," ujarnya dikutip dari Antara, Selasa, 14 Juni 2022.
Baca Juga: Terpengaruh PMK pada Sapi, Permintaan Kambing untuk Kurban Meningkat dan Sebabkan Harga Kambing Naik
Diketahui, dalam proses pelayuan tersebut akan terjadi enziminasi secara otomatis pada daging sapi yang dapat menurunkan kontaminasi dari virus PMK pada daging sehingga daging tersebut aman untuk dikonsumsi.
"Jadi aman dikonsumsi masyarakat. Sebetulnya tanpa dilayukan dan langsung dimasak bisa saja, mati semua virusnya. Tapi kan tangan akan mudah tercemar," sambung Prof Mustofa.