Ade Armando Hadir Demo untuk Keperluan Konten YouTube, Ini Fakta-fakta Lainnya

- 12 April 2022, 12:28 WIB
Pelaku Pengeroyokan Ade Armando Sudah Diidentifikasi, Kapolda Metro: Tindak Tegas Siapa Yang Melanggar Hukum
Pelaku Pengeroyokan Ade Armando Sudah Diidentifikasi, Kapolda Metro: Tindak Tegas Siapa Yang Melanggar Hukum /Antara/

KABAR TEGAL - Ade Armando merupakan seorang pegiat media sosial dan juga akademisi yang mengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Indonesia menjadi korban penyerangan, pengeroyokan, dan pemukulan saat demonstrasi mahasiswa pada Senin, 11 April 2022 di depan gedung DPR RI. Tak hanya menjadi korban pengeroyokan, Ade juga sempat diteriaki buzzer, pengkhianat, dan munafik.

Dilansir dari rilis resmi Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) Ade Armando pada pukul 14.00 WIB datang didampingi dua orang kameramen (Indra Jaya Putra dan Bambang T) serta dua penulis (Belmodo Scorpio dan Rama) melakukan peliputan aksi demo di gedung DPR RI.

Ade Armando dan tim datang untuk melakukan peliputan atas nama Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) guna keperluan konten YouTube dan media sosial PIS.

Baca Juga: Ade Armando Dianiaya Oknum Massa Demonstran Hingga Babak Belur dan Nyaris Bugil

Pukul 15.35 WIB tim menyudahi peliputan di depan pintu gerbang utama DPR. Kemudian pada 15.38 WIB tim mundur dari posisi semula dan menjauh dari massa demonstrasi. Dari sini mulai terlihat beberapa orang mengawasi dan saling berbisik.

Pada pukul 15.40 WIB Ade Armando dan tim didatangi ibu-ibu tidak dikenal dan langsung memaki. Peristiwa inilah yang memicu massa bertindak anarkis dengan mengepung Ade Armando dan tim.

Pukul 15.41 WIB Ade Armando dan tim mundur ke dinding pagar DPR. Mereka didatangi massa yang mendesak Ade Armando. Pada saat itu juga tim liputan bergeser ke sebelah kiri depan gedung DPR. Mereka hendak meninggalkan lokasi karena situasinya semakin tidak kondusif.

Baca Juga: Begini Penampilan Ade Armando Sebelum dan Sesudah Dihajar Oknum Massa Demonstran di Depan Gedung DPR

Beberapa saat kemudian Ade Armando dan tim dihampiri beberapa orang tidak dikenal. Mereka tiba-tiba langsung menyerang, diduga pengepungan dilakukan untuk menutup penyerangan dari pantauan petugas.

Anggota tim liputan berusaha melindungi Ade Armando yang terus menerus di serang dan dipukuli. Akan tetapi, anggota tim yang berusaha melindungi Ade ada yang terjatuh dan terpental dari pengepungan. Karena tidak bisa menolong, anggota tim yang terpental berusaha mencari polisi untuk meminta pertolongan.

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x