Network
KABAR TEGAL - Keluarga korban Klitih tidak terima kematian DA disebabkan tawuran. Sebelumnya. Hal itu mencuat setelah pendalaman kronologi disampaikan oleh pihak kepolisian.
Kakak korban menilai kematian sang adik murni karena aksi Klitih. Beberapa alasan yang membuat pihak keluarga percaya jika aksi itu bukan tawuran.
Tak hanya itu, mengenai penyebutan tawuran dianggap memperkeruh suasana dan tidak menghargai perasaan keluarga yang tengah beduka.
Baca Juga: Fakta Terbaru Klitih di Yogyakarta: 'Saling Terganggu' Bukan Kategori Klitih?
Pasalnya, DA bersama teman-temannya sama sekali tidak menyakiti pelaku, apalagi sampai tawuran.
"Saya minta bantuan dari teman teman semua untuk sama-sama meluruskan berita yang melenceng, hanya memperkeruh suasana, dan sama sekali tidak menghargai perasaan keluarga saya. Adik saya dan sahabatnya sama sekali tidak menyakiti pelaku apalagi tawuran," tulis akun Instagram @diffanyaa dalam Instagram Stories pada Selasa, 5 April 2022.
Sebelumnya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indriardi menyampaikan kronologi berawal dari saling geber motor, hingga berbuntut saling tersinggung.
Aksi balik geber motor dilakukan oleh kelompok pelaku. Aksi kejar-kejaran akhirnya terjadi hingga terjadi peristiwa nahas menimpa DA.
Baca Juga: Polisi Dalami Kasus Diduga 'Klitih' di Yogyakarta dan Lakukan Cek TKP, Siapa Pelakunya?
Namun, kakak korban diketahui bernama Diffa menyebutkan jika sang adik bersama teman-temannya memang sudah diganggu hingga diikuti sampai warung makan.
