Terungkap! Alasan Awak KRI Nanggala 402 Tak Berenang Keluar Saat Kapal Tenggelam

- 25 April 2021, 12:00 WIB
Foto yang disebutkan sebagai para awak kapal selam KRI Nanggala-402
Foto yang disebutkan sebagai para awak kapal selam KRI Nanggala-402 /Twitter Mylova Timothy @mylova211

KABAR TEGAL- Saat ini status kapal selam KRI Nanggala 402 dinyatakan Subsunk dan On Eternal Partol.

Kapal KRI Nanggala 402 yang membawa 53 awak kapal dengan cadangan oksigen hanya dapat bertahan selama 72 jam.

Banyak masyarakat yang bertanya-tanya, mengapa awak KRI Nanggala 402 tak berenang keluar saat kapal mulai tenggelam?

Baca Juga: Bikin Sedih, Arti Istilah On Eternal Patrol yang Ramai di Medsos Setelah Hilangnya KRI Nanggala 402

Dan mengapa mereka tidak membuka pintu darurat untuk menyelamatkan diri?

Ternyata ada alasan khusus mengapa para awak kapal KRI Nanggala 402 tidak nekat berenang keluar kapal saat kapal mulai tenggelam.

Dikutip KabarTegal dari Galamedia pada Minggu, 25 April 2021, jawaban untuk pertanyaan di atas adalah karena hal tersebut mustahil.

Baca Juga: Ramalan Mbak You: KRI Nanggala 402 Masih Ada Aktifitas, Terus Berdoa Ini Belum Berakhir

Yang pertama, ternyata kapal selam tidak memiliki pintu darurat yang bisa dibuka dengan leluasa.

Pintu kapal selam jauh lebih rumit dari yang dibayangkan karena dirancang agar tidak bisa dimasuki air laut.

Maka dari itu, untuk penggantinya ada kompartemen penyelamat yang tidak bisa dimasuki air karena memiliki sistem isolasi saat bagian lain kapal selam telah bocor.

Baca Juga: Indonesia Berduka! Serpihan KRI Nanggala 402 Ditemukan, Bukti Telah Tenggelam

Di dalam kompartemen tersebutlah awak kapal selam menyelamatkan diri.

Kemudian, kesempatan mereka untuk tetap selamat juga bergantung pada kedalaman air tempat saat kapal selam berada.

Bagaimana jika awak kapal nekat keluar dari kapal di kedalaman 700 meter?

Baca Juga: Viral! Video Lettu Imam Adi Kru KRI Nanggala 402 yang Tak Dizinkan Anaknya Pergi Melaut

Hal itu akan menjadi kesalahan fatal, sebab air bisa masuk ke kapal dengan sangat cepat dan membanjiri kapal dalam hitungan detik.

Bisa saja awak kapal masih bisa menahan tekanan air yang masuk dan mencoba berenang keluar, jika kedalaman masih terbilang rendah.

Ketiga, tekanan hidrostatis air meningkat 1 atm setiap kedalaman 10 meter. Dengan demikian tekanan udara di kedalaman 700 meter adalah 70 atm.

Baca Juga: Jadi Salah Satu Kru KRI Nanggala-402, Mayor Eko Firmanto Adalah Putra Asli Kabupaten Tegal

Sedangkan manusia hanya dapat bertahan pada tekanan sekitar 3-4 atm. Jadi, dapat disimpulkan berenang di laut dengan kedalaman 70 atm adalah hal yang tidak mungkin bagi manusia.

Rasanya setara seperti diinjak 100 ekor gajah di kepala, sebab air masuk ke dalam kapal selam kurang dari hitungan detik.

Yang keempat, saat air masuk ke kapal, gendang telinga akan pecah, paru-paru termampatkan hingga menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, lalu setelah itu pecah.

Baca Juga: Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala-402 di Perairan Bali Diduga Karena Mati Listrik

Diikuti juga dengan hancurnya pembuluh darah dan seluruh organ tubuh.

Singkatnya, membuka pintu kapal selam dan berenang keluar adalah hal yang mustahil, kecuali kapal masih berada di kedalaman dangkal.***

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto

Sumber: Galamedia News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x