Network
KABAR TEGAL - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim mengaku kehilangan atas gugurnya dua guru hebat di tanah Papua. Kedua guru itu adalah Yonatan Randen yang merupakan guru di SMPN 1 Julokoma dan Oktavianus Rayo yang merupakan guru Sekolah Dasar (SD).
"Turut berbelasungkawa atas gugurnya dua guru hebat dalam menjalankan tugas di Distrik Beoga, Papua," tulis Nadiem dilansir dari laman Instagram resmi @nadiemmakarim, Rabu, 14 April 2021.
Dia mengucapkan terima kasih atas pengabdian kedua guru tersebut untuk pendidikan Indonesia. Untuk diketahui, dua guru di tanah Papua tewas, akibat keberingasan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Baca Juga: Pemprov Jateng Terima 27.808 Usulan Warga di Musrenbang 2022
Kedua guru itu, yakni Yonatan Randen yang merupakan guru SMPN 1 Julokoma dan Oktovianus Rayo yang merupakan guru Sekolah Dasar (SD). Selain dua penembakan guru, Kepala Sekolah SMPN 1 Julukoma Junedia Arung Salele juga sempat diculik anggota KKB.
Gugurnya dua guru di tanah Papua juga direspons oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). PGRI mengutuk keras atas penembakan yang menyebabkan dua orang guru tewas oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di tanah Papua, selama dua hari berturut-turut.
"Untuk kesekian kalinya beberapa guru di daerah konflik kembali menjadi korban kekerasan oleh KKB. Kami mengutus keras atas tindakan itu," kata Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PGRI, Unifah Rosyidi.
Baca Juga: Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Pemkab Tegal Resmi Luncurkan Program Wirausaha Pemuda 2021
PGRI juga sangat menyesalkan terjadinya pembakaran terhadap tiga gedung sekolah dasar (SD) Jambul, SMPN 1, dan SMAN 1 Beoga, Puncak Papua.
