Yuk Simak, Ritual dan Peribadatan yang Dilakukan Saat Hari Raya Nyepi Oleh Umat Hindu

- 14 Maret 2021, 13:30 WIB
Ilustrasi Nyepi.
Ilustrasi Nyepi. /- Gambar : Freepik /

KABAR TEGAL- Umat Hindu  sedang merayakan Hari Raya Nyepi. Mereka memaknai rangkaian Hari Raya Nyepi dengan tetap hening, sambil melakukan peribadatan.

Keheningan dari perayaan tahun baru ini adalah permohonan kepada Tuhan untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia) dan Bhuana Agung (alam semesta).

Ada beberapa ritual yang dilakukan oleh penganut agama Hindu sebelum pelaksanaan Hari Raya Nyepi. Setelah Nyepi pun masih ada tahapan lain dalam perayaan Nyepi.

Baca Juga: Dedy Yon Respon Keluhan Pengemudi Ojol, Pemkot Tegal Akan Gunakan Layanan Ojol Minimal Seminggu Sekali

Berikut tahapan upacara atau ritual selama Hari Raya Nyepi.

1. Melasti, Tawur, Pengrupukan

Dua hari sebelum Nyepi, umat Hindu melakukan persembahyangan di laut maupun danau, sembari menyucikan segala benda sakral dari Pura.

Menurut kepercayaan Hindu, laut dan danau merupakan sumber air suci (Tirta Amerta) yang mampu menyucikan berbagai hal kotor (dalam diri manusia serta alam).

2. Tawur

Tidak hanya upacara Melasti, dalam rangkaian Hari Raya Nyepi juga ada Tawur yang dilaksanakan sehari sebelum Nyepi, dengan menyiapkan sesajen (caru) di rumah masing-masing.

Baca Juga: Berikan Pelatihan Bahasa Inggris Secara Daring, Kemenparekraf: Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pariwisata

3. Pengrupukan
Rangkaian hari raya Nyepi diikuti pengrupukan atau Mecaru, yaitu menebar nasi Tawur di sekeliling rumah sambil memukul kentongan hingga gaduh.

Makna dari pengrupukan ini untuk mengusir Buta Kala yang ada di sekitaran tempat tinggal.

Prosesi Mecaru khususnya di Bali turut dimeriahkan dengan pawai ogoh-ogoh berwujud Buta Kala, yang menggambarkan sifat buruk manusia seperti tamak atau jahat.

Di akhir ritual, ogoh-ogoh tersebut dilenyapkan dengan cara dibakar sebagai bentuk membersihkan sifat buruk.

Baca Juga: 4 Manfaat Air Mawar untuk Mencegah Penuaan Dini

4. Nyepi

Setelah Mecaru, keesokan harinya memasuki puncak Hari Raya Nyepi yang berlangsung selama 24 jam dan tidak ada aktivitas seperti biasa.

Pada Hari Penyepian (Catur Brata), umat Hindu tidak boleh menyalakan api, tidak boleh berpergian, tidak boleh berkegiatan apapun serta tidak boleh mencari hiburan.

Tujuan dari Penyepian ini sebagai bentuk introspeksi atau menyucikan diri, dengan melepas semua hal yang berhubungan dengan kehidupan duniawi dalam sehari penuh.

Saat Nyepi, bagi yang mampu disarankan berpuasa 24 jam, tapa, yoga maupun semadi untuk merenungi dosa-dosa sekaligus memberi kesiapan diri menyambut tahun baru.

Halaman:

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x