Erupsi Gunung Sinabung, AirNav: Tak Ada Dampak Signifikan ke Layanan Navigasi Penerbangan

- 2 Maret 2021, 14:46 WIB
Erupsi Gunung Sinabung, Selasa, 2 Maret 2021.
Erupsi Gunung Sinabung, Selasa, 2 Maret 2021. /Tangkap layar Twitter.com/@id_magma/

KABAR TEGAL - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) kembali erupsi dengan mengeluarkan guguran awan panas pada Selasa, 2 Maret 2021.

Atas kondisi yang terjadi, Manager Hubungan Masyarakat AirNav Indonesia, Yohanes Harry Douglas Sirait mengatakan, International NOTAM Office AirNav Indonesia telah merilis 2 buah ASH NOTAM (ASHTAM) terkait aktifitas erupsi Gunung Sinabung tersebut dengan detail:

1. Nomor : ASHTAM 2159
Sumber : VAWR
Waktu : 2 Maret 2021 pukul 01.15 UTC
Status : RED ALERT
Detail Abu Vulkanik : Ketinggian dari permukaan tanah – Flight Level F250 (pengamatan pada pukul 00.20 UTC), bergerak ke arah Barat dengan kecepatan 15 kt; dan

2. Nomor : ASHTAM 2160
Sumber : VAWR
Waktu : 2 Maret 2021 pukul 02.16 UTC
Status : RED ALERT
Detail Abu Vulkanik : Ketinggian dari permukaan tanah – Flight Level F400 (pengamatan pada pukul 01.20 UTC), bergerak ke arah Barat dengan kecepatan 25 kt.

Baca Juga: Dukung Program Vaksinasi, Prajurit TNI dan PNS Kodim Brebes Disuntik Vaksin Covid-19

Ia mengungkapkan bahwa pilot Wings Air Penerbangan 1248 rute Medan Kuala Namu – Nias Binaka yang melakukan observasi visual pada pukul 08.45 WIB melaporkan bahwa abu vulkanik Gunung Sinabung terlihat sampai dengan ketinggian 12,000 kaki di atas permukaan air laut dan mengarah ke barat, namun dinyatakan tidak signifikan terhadap pergerakan dan jarak pandang pesawat.

"Tidak ada dampak signifkan aktifitas erupsi Gunung Sinabung terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav Indonesia, baik di Cabang Jakarta Air Traffic Service Center (JATSC) maupun Cabang Medan," jelasnya, Selasa, 2 Maret 2021.

Kendati tidak ada dampak signifikan, menurut Yohanes, pihaknya tetap melakukan langkah antisipasi, antara lain:

1. Cabang JATS membuat plotting area untuk pesawat terbang menghindari area di sekitar Gunung Sinabung melalui Radar Vector; dan

Halaman:

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah