Tidak Hanya 54 TKI yang Disekap, Ternyata Ada Ratusan WNI Terjebak di Kamboja? Berikut Kronologi Kejadiannya

29 Juli 2022, 20:38 WIB
/

KABAR TEGAL - Sempat viral dengan hastag bertandakan '54 TKI disekap' langsung mengundang banyak perhatian netizen hingga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ikut turun tangan.

Pada postingan Twitter Ganjar Pranowo yang diunggah pada 28 Juli 2022 mengungkapkan bahwa ia mendapatkan komentar di akun Instagram miliknya.

Pengguna yang salah satu dari 54 TKI disekap di Kamboja menceritakan kejadian yang ia alami.

Baca Juga: Link Nonton Streaming BRI Liga 1 Cilegon United VS PSS Sleman pada 29 Juli 2022, Kualitas Bagus

Melihat laporan tersebut Ganjar Pranowo langsung segera berkoordinasi dengan pihak terkait yakni Disnaker Jateng yang membahas KBRI dan Kemenlu.

Laporan yang menggugah hati Gubernur Jawa Tengah itu kini telah dihati. Ia berharap bahwa para WNI yang terjebak disana dapat segera membantu.

Ganjar Pranowo pun menceritakan kronologinya ia mendapati laporan yang diduga salah satu WNI yang termasuk 54 TKI yang disekap di Kamboja.

Baca Juga: Surat Yasin Lengkap 83 Ayat, Bahasa Arab, Latin dan Terjemahannya

Dikutip Kabar Tegal dalam akun Twitter @ganjarpranowo bahwa ia mengatakan ada 54 TKI yang disekap di Kamboja yang harus dicapai. 

Ganjar Pranowo menemukan laporan tersebut berawal dari sesorang komen di akun Instagram miliknya.

Lalu, Ganjar Pranowo membuat thread di akun Twitter-nya untuk menceritakan kronologi kejadian tersebut.

"54 TKI Disekap di Kamboja? Harus Kita Selamatkan. Kemarin ada akun yang komen di IG saya. Mengabarkan bahwa 54 TKI disekap di Kamboja. Langsung saya cc ke akun @disnaker_jateng utk ditindaklanjuti. Thread," tulis @ganjarpranowo.

Baca Juga: 11+ Link Download Twibbon Tahun Baru Islam 1444 H Pada 30 Juli 2022 Gratis, dengan Ucapan dan Gambar Elegan

Jangan lupa Ganjar Pranowo mengucapkan terima kasih kepada Disnaker Jateng melalui akun Twitternya yang tidak secepat mungkin hingga laporan tersebut sampai KBRI dan Kementerian Luar Negeri.

"Terimakasih @disnaker_jateng yg sdh bergerak cepat menghub KBRI dan Kementerian Luar Negeri. Skrg KBRI Kamboja sedang menangani masalah ini, dan sedang melakukan pendalaman masalah dengan otoritas setempat," kata Ganjar Pranowo.

Ia mengatakan bahwa KBRI Kamboja juga bekerja sama dengan kepolisian Kamboja suapaya mendapatkan penanganan yang cepat.

Baca Juga: Satreskrim Polres Purbalingga Ringkus Pelaku Penggelapan Sepeda Motor

"KBRI Kamboja juga telah dilindungi dengan kepolisian Kamboja agar membantu prosesnya," tulis Ganjar Pranowo

Gubernur Jawa Tengah itu mengungkapkan bahwa ia menemukan lapran tersebut dari salah satu WNI berisinisial ME yang disekap di Kamboja.

"Tapi bgmn WNI ini bisa disekap? Dari penelusuran rekening yg melapor, kami berhasil menghub salah satu WNI dlyang disekap. Inisialnua ME, warga Jakarta kelahiran Solo. Saya samarkan krn permintaan ybs,"ujar Ganjar Pranowo.

Ia mengatakan bahwa mereka sudah 3 minggu berada disana dan janjikan pekerjaan gaji tinggi.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Terima Penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra

"ME bilang, mereka sudah 3 minggu di Kamboja. Mereka mengetahui pekerjaan dgn gaji tinggi oleh penyalur yang ternyata tidak terdaftar resmi,"ungkap Ganjar Pranowo.

Menggunakan agensi yang berbeda untuk pemberangkatan setiap WNI hingga lokasi yang tidak sesuai.

"Modus Pemberangkatan secara unprosedural dengan menggunakan agen dengan setiap WNI yang berangkat dengan agen yang berbeda. Mrk merasa krrn lokasi penempatan tidak sesuai dengan kesepakatan," jelas Ganjar Pranowo

Para WNI tersebut baru tahu jenis pekerjaan setelah sampai di Kamboja hingga diimnta untuk menawarkan investasi bodong ke orang Indonesia.

Baca Juga: Lagu Cinta Kyai Chalwani Nawawi untuk Ganjar Pranowo

"Mrk baru tau apa pekerjaan stlh sampe sana. Ternyata mrk bekerja sebagai operator telepon. Jadi, mereka menawarkan investasi bodong ke orang2 indonesia. Krn tidak mau melakukan pekerjaan itu, pun perlakuan perlakuan manusiawi,"ujar Ganjar Pranowo

Tak hanya itu, mereka mendapatkan perlakuan yang kasar dan tidak mendapat gaji.

"Mrk harus bekerja dr jam 10 pagi sampai 11 malam. ME mengaku tidak mendapat gaji. Tidak bisa lari karena dokumen (paspor dll) ditahan perusahaan. Mrk sdh ada yg memperbaiki kekerasan fisik,"ungkapnya

Menurut laporan salah satu WNI kemungkinan masih ada ratusan orang yang terputus disana.

"Pengakuan ME, 54 orang WNI itu hanya di divisinya saja. Dimungkinkan total ada ratusan WNI di seluruh perusahaan itu yang paling sering terjadi di sana 2-3 bulan,"jelas Ganjar Pranowo.

Baca Juga: PMK Merebak Menjelang Idul Adha 1443 H, Ganjar Pranowo Beri Pesan Ini Untuk Seluruh Masyarakat Indonesia

"Menurut Pengakuan ME, mereka telah melapor ke KBRI Kamboja namun belum mendapat tanggapan yang optimal,"tambahnya.

Ia mengatakan bahwa jumlah ratusan WNI yang kemungkinan disekap itu benar.

"Pengakuan ME tentang jumlah WNI yg lebih banyak kemungkinan besar benar. Hasil komumikasi Disnaker Dubes RI di Kamboja Bapak Sudirman Haseng mndpt info bahwa tahun ini saja sdh sktr 260 WNI yg mengadu dan masih akan bertambah terus,"

Ganjar Pranowo berharap bahwa perkara ini harus ditindaklanjuti untuk menyelamatkan para WNI yang disekap di Kamboja.

"Saya mendorong perkara ini ditindaklanjuti serius oleh Kemenlu. Segera terjunkan tim untuk bertemu saudara-saudara kita. Selamatkan orangnya dulu, perkara lain-lain dan edukasi tentang penyalur ketenegakerjaan resmi dll yang kita lakukan kemudian,"ungkap Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Info Terbaru BLT UMKM 2022, Cek Penerima BPUM di Link eform.bri.co.id agar Bantuan Cair Rp600 Ribu

"Sekian dulu thread ini, semoga segera ada kabar yang lebih baik dari Kamboja,"tutupnya.

Hingga saat ini Ganjar Pranowo pun terus memantau perkembangan kasus dugaan penyekapan WNI di Kamboja***

 

Editor: Lazarus Sandya Wella

Tags

Terkini

Terpopuler