Pulihkan Ekosistem dan Ekonomi, KKP Tanam Ribuan Fragmen Karang di Perairan Sabu Raijua

- 22 November 2020, 10:30 WIB
Pulihkan Ekosistem dan Ekonomi, KKP Tanam Ribuan Fragmen Karang di Perairan Sabu Raijua
Pulihkan Ekosistem dan Ekonomi, KKP Tanam Ribuan Fragmen Karang di Perairan Sabu Raijua /

KABAR TEGAL - Sebagai upaya untuk memulihkan kondisi ekosistem terumbu karang sekaligus untuk membantu perekonomian masyarakat di Kab. Sabu Raijua, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang menanam sebanyak 2.640 fragmen karang di Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu.

Penanaman terumbu karang dilaksanakan secara padat karya di 2 lokasi, yaitu di Desa Balu, Kec. Raijua dan Desa Menia, Kec. Sabu Barat, awal November lalu (06/11) lalu. Metode rehabilitasi terumbu karang yang digunakan adalah metode spider web dan metode beton dengan total media masing-masing sebanyak 120 buah spider web dan 168 buah beton. Jenis karang sebagai bahan transplantasi adalah jenisAcropora, Montipora, Porites, dan Merulina.

Plt. Direktur Jendral Pengelolaan Ruang Laut (DJPRL), Tb. Haeru Rahayu yang akrab disapa Tebe menjelaskan bahwa pemerintah terus menggalakkan kegiatan padat karya sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional.

Baca Juga: Kerja Sama dengan Mitra AS, Menteri Edhy Ingin Wujudkan Kemandirian Budidaya Udang Berkelanjutan

“Saat ini KKP gencar melaksanakan rehabilitasi terumbu karang dalam bentuk padat karya di beberapa lokasi di Indonesia, salah satunya yaitu di Kab. Sabu Raijua ini. Melalui program ini pemerintah berupaya untuk memulihkan kondisi ekonomi akibat pandemi Covid-19,” jelas Tebe (20/12).

Senada dengan Tebe, Plt. Kepala BKKPN Kupang, Imam Fauzi menyampaikan bahwa kegiatan rehabilitasi dilakukan secara padat karya agar dapat membantu perekonomian masyarakat.

“Dalam pelaksanaannya pembuatan media transplantasi karang diserahkan seluruhnya kepada anggota Kelompok Nelayan Konservasi "Mira Djagga" sebagai suatu bentuk kegiatan padat karya. Melalui kegiatan ini kelompok menerima upah tenaga sebesar kurang lebih Rp6 juta,” ujar Imam di Kupang.

Lebih lanjut, Imam menjelaskan kegiatan padat karya ini dimaksudkan untuk membantu perekonomian masyarakat yang sedang menurun akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pangeran Harry juga setuju wawancara Puteri Diana di BBC diselidiki

Halaman:

Editor: Dasuki Raswadi


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x