Olah Bakau Jadi Batik, Pengrajin Brebes Dapat Bantuan Alat Produksi

- 7 November 2020, 14:35 WIB
Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) menyalurkan bantuan sarana pengolahan produk turunan tanaman bakau
Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) menyalurkan bantuan sarana pengolahan produk turunan tanaman bakau /

KABAR TEGAL - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) menyalurkan bantuan sarana pengolahan produk turunan tanaman bakau (mangrove) kepada kelompok masyarakat peduli lingkungan di Brebes, Jawa Tengah. Bantuan tersebut diserahkan pada saat kegiatan Pelatihan Pengolahan Produk Turunan Mangrove di Brebes baru – baru.

 Plt. Dirjen PRL TB Haeru Rahayu yang akrab disapa Tebe menjelaskan, pandemi Covid-19 telah berdampak pada kondisi ekonomi masyarakat pesisir. Sebagai upaya pemulihan ekonomi dan perbaikan ekosistem mangrove, KKP tengah menggulirkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) padat karya rehabilitasi kawasan mangrove di 12 lokasi, salah satunya di Brebes.

 “Bantuan diberikan sebagai bagian dari stimulus ekonomi. Semoga dapat berdampak pada pelestarian ekosistem dan peningkatan ekonomi masyarakat pesisir melalui pengembangan mata pencaharian alternatif,” ujar Tebe saat memberikan keterangan di Jakarta.

Baca Juga: Mitigasi Dampak Pandemi Covid-19 dan Atasi Pengangguran

Tebe juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat pesisir Brebes yang telah aktif menjaga dan melestarikan ekosistem mangrove di Brebes, serta memanfaatkan produk turunan mangrove sebagai mata pencaharian alternatif.

Sementara itu, Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Muhammad Yusuf menyebutkan ketiga kelompok penerima bantuan adalah Kelompok Dewi Mangrove Sari, Kelompok Jenthik Manis Ecoprint, dan Kelompok Grinting Food.

 Dijelaskan Yusuf, Kelompok Dewi Mangrove Sari merupakan kelompok yang mengolah daun, buah dan tangkai mangrove sebagai pewarna alami bagi produk andalannya, yaitu Batik Mangrove. Sedangkan Kelompok Jenthik Manis Ecoprint memanfaatkan daun mangrove sebagai pola batik ecoprintnya. Selanjutnya, Kelompok Grinting Food mengolah kudapan sehat dari turunan mangrove, misalnya roti, brownies, kue lumpur, keripik, stick, donat, dan sebagainya.

Baca Juga: Dikmaba Otsus Gerbang Awal Pengabdian Untuk NKRI

 “Kami berharap lewat bantuan ini, masyarakat dapat memanfaatkan produk turunan mangrove (daun, tangkai dan buah mangrove) menjadi produk olahan seperti makanan/minuman, batik mangrove, dan produk lainnya,” jelas Yusuf.

Halaman:

Editor: Dasuki Raswadi


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x