Sejak 2017, Aipda Afida memberikan pelatihan kepada ibu-ibu dan korban PHK untuk berwirausaha. Salah satu pelatihannya yaitu digital marketing untuk mempromosikan produk jualan.
“Apa yang dilakukan Aipda Yuniar adalah upaya Polri dalam mendukung pemberdayaan ekonomi sekaligus membangkitkan UMKM yang terpukul karena pandemi,” sambungnya.
Lebih jauh Nurul mengatakan, apa yang dilakukan Aipda Yuniar awalnya dikarenakan keprihatinannya melihat nasib petani bawang di wilayah kerjanya. Pasalnya, para petani bawang setempat hanya menjual hasil panen ke tengkulak yang kemudian dipasarkan ke daerah lain, padahal banyak warga yang mampu mengolah bawang menjadi bawang goreng dengan kualitas yang baik.
Dengan pelatihan yang tekun kepada ibu-ibu yang dilakukan bersama koleganya Bripka Agung, ternyata mampu merubah maindset bahwa bawang goreng tak hanya untuk kebutuhan sendiri, namun menjadi pelaku UMKM bawang goreng sehingga bisa mengangkat perekonomian warga Nganjuk secara luas.
“Ini wujud nyata Polri berkontribusi membantu pemerintah dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi, serta mendukung harapan Presiden Jokowi agar Indonesia tak hanya menjadi penonton masifnya perkembangan ekonomi digital, tapi ikut membanjiri market place dengan produk lokal atau UMKM,” pungkasnya.***