Network
KABAR TEGAL - Penumpang pesawat Pulau Jawa dan Bali wajib melaksanakan tes PCR sebagai syarat keberangkatan . Aturan ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Kemenhub No 88 Tahun 2021.
Walau Presiden Jokowi telah memerintahkan agar harga tes PCR diturunkan menjadi Rp 300 ribu, tapi harga tersebut masih dianggap mahal jika dibandingkan dengan negara lain.
Seperti yang diungkapkan mantan menteri Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti dalam akun twitter pribadinya. Susi menyebut harga yang dipatok tersebut masih saja lebih mahal jika dibandingkan dengan negara India.
Baca Juga: Puan Maharani Minta Pemerintah Tindak Tegas Faskes yang ‘Ngakali’ Harga Tes PCR untuk Rakyat
Dalam cuitannya di akun @Susi Pudjiastuti, Susi tak hanya meminta kepada Presiden Jokowi untuk menurunkan harga tes PCR, tapi dirinya juga meminta Ketua DPR RI, Puan Maharani, untuk menaruh perhatian terhadap hal tersebut.
"Mbak Puan, penurunan menjadi Rp300.000 masih terlalu mahal utk masyarakat..... mohon ke Pak Presiden turunkan lagi.. India bisa murah kenapa kita tidak?" demikian isi cuitan mantan menteri yang dikenal tegas dengan kerap kali menenggelamkan kapal asing pencari ikan ilegal.
India menetapkan harga tes Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) Covid-19 hanya sebesar Rp 160 ribu, dan jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya ternyata ini adalah harga paling murah sedunia.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti: Ivermactin Mampu Sembuhkan Covid-19
Harga murah ini dikarenakan di India semua bahan dan komponen yang dibutuhkan sebagai bahan baku tes PCR berasal dari dalam negeri. Selain itu, produksi skala besar yang dilakukan India yang berpenduduk hampir 2 milyar juga jadi salah satu faktor harga bisa ditekan lebih murah.
Menanggapi hal ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut tak lagi bisa menurunkan harga tes PCR dengan harga yang sama dengan India. Harga yang dipatok sebesar Rp 300 ribu dianggapnya masuk kategori murah jika dibadingkan harga PCR airport di dunia.***
